Rabu, 24 Desember 2014

Selasa, 16 Desember 2014

"Hai anak muda! Tak malukah dirimu, terus menerus hidup bersampankan KEMALASAN??"

Minggu, 14 Desember 2014

15.30 - No comments

Pejuang Subuh

"gimana mau jadi imam rumah tangga, kalau imamin diri sendiri aja gak bisa". hemm... renungan untuk diri kita masing - masing.

semoga kita bisa istiqomah solat subuh di masjid

Minggu, 07 Desember 2014

Minggu, 23 November 2014

Wilis, Tulung Agung

"kamu mau naik?sumpah.. baru aja sembuh kaki"
ya kurang lebih begitulah komentar temen - temen saat tau saya memutuskan untuk naik. mau bagaimana lagi, saya tidak sempat daftar ISO karena kuota yang trebatas. maka dapatlah dikatakan perjalanan ini sebagai pelarian ataupun pelampiasan. akhirnya saya tanya Tika apa dia juga ikut ISO. Kata dia sudah daftar. tapi kalau memang ingin naik dia mau batalkan ISOnya. wah,. yasuda. saat itu memang kondisi kaki saya mulai membaik dan saya yakin nanti saat akan naik pun pasti sakitnya akan berkurang bahkan akan kembali normal kaki saya. akhirnya ya begitulah kami memutuskan untuk mendaki gunung, kurang 1 cowo sih. tapi alhamdulillah saat hari H dapat 1 cowo lagi, Alif 2013. walaupun sebenarnya tanpa dia kami tetap niat akan berangkat.

Gunung yang ingin dituju awalnya adalah Argopuro. Tetapi karena dirasa tinggi sekitar 3000an maka saya usul ke Tika cari yang lebih pendek saja, yang sekiranya sabtu malam bisa sampai Surabaya. Akhirnya tujuan kami berubah ke Gunung Wilis.

Berangkat dari Surabaya kurang lebih puukul 21.30 dan tiba di Tulung Agung pukul 03.00 . selama perjalanan tidak ada hambatan seperti siang hari berupa macet. Hanya saja kelemahannya adalah sulitnya mencari pom bensin ketika mulai masuk Kabupaten Tulung Agung. tepaksa kami "membangunkan" bapak pengisi bensinnya. 

letaknya di kecamatan Sendang, belum masuk Kota Tulung Agungnya. JAdi masih di daerah Kabupatennya. Tiba di sana kami langsung tidur dengan beralaskan tas carrier dan juga lantai di pelataran salah seorang rumah penduduk. Bangun untuk mendirikan solat Subuh, makan pagi dengan mie, dsb. hingga kami lanjutkan perjalanan ke arah Candi. Mungkin seperti kaki gunungnya.

belok kanan ke arah candi untuk menuju Wilis
perjalanan menuju ke sana cukup terjal dan rusak. kami tiba di rumah penduduk yang memang digunakan untuk parkir motor. Kata Ibu di sana, biasanya orang parkir untuk pergi ke air terjun yang dapat ditemuh dlam waktu 1 jam. Tetapi kami katakan tujuan kami gunungnya, puncak. Lalu ibu tersebut menunjukkan jalan yang digunakan untuk naik ke puncak. 

Mulailah kami berjalan. Sekitar pukul 07.00 kalau tidak salah. melalui ladang - ladang awalnya. hingga kami temui jalan buntu. Kecuali manjat melewati semak belukar itu. Akhirnya saya coba teelbih dahulu untuk melihat ada jalan atau tidak yang bisa kami lalui. Kemudian saya pastikan jalan itu dapat dilalui dan kami pun melanjutkan perjalanan. semakin ke dalam semakin menyeramkan. Sebab, sama sekali tidak ada penunjuk jalan dan kami hanya mengikuti jalan yang sempit di antara pepohonan ataupun semak belukar. Sudah berjalan jauh dan belum juga keluar. Sehingga, ketika itu sudah pukul  berapa... saya juga lupa. yang jelas apabila kami tidak bertemu Watu Gondek sampai pukul 12.00 kami putuskan untuk kembali turun. Selain karena medan yang tidak jelas hal ini juga dikarenakan adanya pacet yang menempel di sepanjang perjalanan. Sehingga kami harus ekstra hati - hati dan sering - sering melihat ke bawah. 


kondisi track yang harus kami lalui

Bahkan, saya pun sempat digigit pacet. Kecil aja sih, cuman takut saja kenap nanap. hehe
tu yang kecil bekas gigitan pacet. haha lebay ya? gapapapa lah bwt kenang - kenangan

Alhamdulillah jam 10 kurang kami telah tiba di watu Gondek. Tulisannya kecil sekali. hehe.



ini adalah watu gondek, ada batu besar
Setelah sampai di Watu Gondek kami istirahat dulu. Semangat untuk menuju puncak pun kembali. Kami putuskan untuk membawa satu tas carrier saja dengan diisi makanan minuman dan ponco (jas hujan). Sisanya kami tinggal dan dibungkus dengan satu ponco lagi untuk antisipasi bila terjadi hujan nantinya. Dengan hanya membawa satu tas carrier tentunya gerak kami lebih cepat. kamera pun juga tidak lupa untuk dibawa. Akhirnya kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan. Antara Watu Gondek ke puncak jalannya sudah lebih mendingan dibanding tadi dan yang paling penting adalah tidak ada pacet. jarang maksud saya.karena kami hanya menenumi di awal saja.

Pukul 12.48 kami sampai di puncak. Alhamdulillah... Tapi kami tertawa karena di puncak itu masih saja ada pohon dan di luar ekspetasi kata tika. tidak ada tugu atau apapun, hanya ada kendi dan tulisan di sana. Tapi gapapa lah ya. yang penting sudah sampai

kendi yang ada di puncak wilis
tulisan yang ada di puncak
Rasti, saya, Tika. Sori lif minta tolong fotoin kamu, hehe
Setelah puas foto - foto (sebenarnya gak banyak juga) dan istirahat makan makanan yang dibawa, kami ppun turun. Kalau tidak salah saat itu pukul 13.22 . Turun lebih sulit karena kaki harus menumpu banyak. Tetapi lebih cepat tentunya saat turun. Kami tiba kembali di Watu Gondek pukul 14.25 . setelah itu kami dirikan solat dzuhur dan ashar. Istirahat sebentar dan lanjut lagi turun pukul 15.02 . Ketika turun itu hujan dan track menjadi licin. Sempat beberapa kali terpeleset. Jalur yang kami buat tadi menghilng., mungkin menjadi tertutup karena hujan ini. Akhirnya kami putuskan untuk kembali di jalur yang bercabang itu karena memang lebih meyakinkan lewat situ. Sepertinya kami saat beangkat tadi salah jalur memang. 

Alhamdulillah pukul 16.30 kami berhasil keluar hutan dan melihat hamparan ladang.Lega rasanya. hehe. Setelah itu kami mencari rumah yang tadi pagi kmi titipi motor. Ternyata untuk ke sana kami harus turun naik bukit ladang dulu. dan alhamdulillah sampai pukul 17.00 di rumah itu. Sampai sana kami langsung bersih diri dan izin menumpang untuk mandi. Setelh itu kami memasak mie, kayaknya kelaparan skali . hehe

memasak mie di dalam rumah ibu tersebut, karena di luar juga hujan.
Setelah itu kami izin untuk mendirikan solat magrib dan isya'. Kata Bapaknya kami disuruh nginep dulu baru besok pagi pulang. Rencananya sih kami memang ingin tidur dulu. secara badan sakit semua dan keadaan juga hujan. baru tengah malam pulang. TEtapi rupanya ketika saya dan rasti terbangun pukul 23.00 . Bapaknya bilang motor kami sudah dirantai dan pulangnya besok saja. Kami pun juga tidak enak, apalagi orang di rumah itu sudah pada tidur.

alhadulillah.... pagi hari kami bangun. bersih diri, solat dsb. Alhamdulillah kami disediakan makan oleh ibu itu dan diawali dengan teh hangt sebelumnya. wah,.. segar apalagi kondisi saat itu lumayan dingin tapi sejuk sih.. 

itu menu makan pagi kami. walau ibunya bilang apa adanya, tapi bagi kami itu sudah luar biasa dan bersyukur banget.
sunrise di bukit 

ladang perkebunan di sana. gunungnya itu sepertinya yang tertutup kabut samar itu.

Setelah sarapan, BAB (hehe) dsb. kami punpamit kepada ibunya. Ibunya tidak mau menerima uang yang kami berikan sebagai biaya kami menginap. Akhirnya kami letakkan di kotak "parkir suka rela". wahhh.. baik alahdmulillah lah ibu dan bapaknya. Kami berangkat pukul 06.41 dan tiba di jurusan pukul 11.10 .

Kalau komentar terkait gunungnya sih. Kata mereka ini cocok untuk orang yang merenung, cari inspirasi gitu. Karena sepi sih, jarang ada yang nanjak. dan cocok untuk yang suka tantangan, dibandingkan rinjani kata mereka mending di sana lah. karena memang rinjani dsb. itu sudah termasuk taman nasional dan tracknya pun sudah jelas. sedangkan di sini, tidak akan kalian temui pos - pos. Apalagi sempat was - was juga kami takut tersesat. hehe. tapi ya sudahlah disyukuri aja. dan yang tidak akan lupa mungkin pacetnya itu ya. hehe. Seru seru kok, cboa aja. hehe.

Semoga setelah ini bisa daki yang lain, sesuai target.  semoga tulisan ini bermanfaat ya. amin

NB: makasih buat Tika, Rasti dan Alif. Semoga perjalanan kita bermanfaat ya. amin











Rabu, 19 November 2014

hilangkan semua harapan itu, hilangkan bayang - bayang ataupun khayalan yang pernah ada. Sudah fix. Tidak boleh lagi. Mulai dengan bismillah. sekarang, dan seterusnya...

Selasa, 18 November 2014

Your Guardian Angel

Alhamdulillah akhirnya tau juga judulnya. Haha, cupu banget ya. Sebenarnya sering atau pernah denger sih sudah. Hemm... Lagi suka lagu ini nih.. Bagus. :)



When I see your smile
Tears run down my face
I can't replace
And now that I'm stronger I've figured out
How this world turns cold
And breaks through my soul
And I know, I'll find deep inside me
I can be the one
I will never let you fall
I'll stand up with you forever
I'll be there for you through it all
Even if saving you sends me to Heaven
It's okay, it's okay, it's okay
Seasons are changing and waves are crashing
And stars are falling all for us
Days grow longer and nights grow shorter
I can show you, I'll be the one
I will never let you fall
I'll stand up with you forever
I'll be there for you through it all
Even if saving you sends me to Heaven
'Cause you're my, you're my
You're my-y-y-y
My true love, my whole heart
Please don't throw that away
'Cause I'm here for you
Please don't walk away
And please tell me, you'll stay
Stay
Use me as you will
Pull my strings just for a thrill
And I know, I'll be okay
Though my skies are turning gray
I will never let you fall
I'll stand up with you forever
I'll be there for you through it all
Even if saving you sends me to Heaven
I will never let you fall
I'll stand up with you forever
I'll be there for you through it all
Even if saving you sends me to Heaven

Sabtu, 08 November 2014

Jumat, 07 November 2014

Selasa, 04 November 2014

Solat Subuh

"Aku adalah orang munafik selama aku masih tidak mendirikan solat subuh secara berjamaah"

Astagfirulloh...
Semoga Alloh menguatkan dan memudahkan kaki kita untuk melangkah ke masjid dan mendirikan solat subuh secara berjamaah sampai akhir hayat kita ya kawan :')

Rabu, 29 Oktober 2014

Minggu, 26 Oktober 2014

Sampling di Pasar Krian

Boleh lah bila hari ini dikatakan seru. Serunya itu berawal dari nemenin mas Adul sampling sampah buat TAnya. mulai dari ngumpulin sampah, ngitung timbulan dan densitas masing - masing sampah. Yaaa... hitung - hitung sebagai refreshing lah .hehe.

Pulangnya mampir ke rumah mas fikri dan disuguhi makanan. haha.
banyak guyon sih sebenarnya . haha. jadi senyum sendiri kalau ingat guyonan tadi siang.

Ni sudah di rumahnya mas fikri, baju ijo itu mas fikri.hehe

haha, ni buat mas afif katanya . mba ulinnuha yuri. :D

ni tambah alay lagi pake love lope.haha. kerjaannya mas ikhwan ini. kayaknya mas Riki kualat.hhe

ni baru saya. walau lagi sampling harus eksis dong.haha



Jumat, 17 Oktober 2014

Duhai Dzat Yang Maha Mengetahui, Yang Tidak Mengantuk dan Tidak Pula Tidur

Jk memang hari ini tlh patah pucuk pengaharapanku, maka tlg ingatkan aku bahwasanya apa yg Engkau rencanakan jauh lebih baik dari apa yg aku inginkan.bismillah...

Obrolan di sore hari


Seperti biasa, suasana sore hri jumat selalu sepi. Dan seperti biasa pula, saya suka dengan kesepian ini. Tenang, rasanya menentamkan hati. :)

Dan sore kali ini juga terasa berbeda. Karena tanpa sengaja ada hans dan suci juga yg mengupas mangga. Rasanya berbeda dg obrolan biasanya yg kami lakukan sehari hari. Jauh lebih nyaman, lebih tentram obrolan kali ini. Itulah mengapa terkadang saya suka dg suasana sunyi, sepi , hening dsb. Karena ada hal hal yg tdk kt dapatkan di keramaian yg bisa kt dptkan di tengah keheningan yang ada. Sama seperti obrolan di sore ini. Berbicara ttg masa depan, habis ini mau ngapain, kerja di mana dsb. .... Dan tidak lupa juga mangganya. Hehe

Selamat sore. Smg Alloh selalu memudhkan urusan kita ya :)

Minggu, 12 Oktober 2014

Doa di Waktu Duha

Terima kasih kepada Alloh yang telah memberikan ketentraman di hati ini.
di pagi ini,
di hari ini.
Terima kasih telah menghilangkan kegundahan dan kegalauan yang sebelumnya bersarang di dalam dada.
kemarin,
kemarin lusa,
ataupun kemarin minggu
dan kemarin yang telah berlalu.

aku pun tidak tau apakah nanti akan datang lagi perasaan galau dan gundah itu.
Hanya saja, aku berharap pabila perasaan itu datang lagi semoga Alloh menguatkan diri yang lemah nan rapuh ini.

Semoga Alloh selalu menjadikan hati kita hanya menghadap kepada-Nya.
Wahai Dzat yang Maha membolak - balikkan hati, hadapkanlah hati kami hanya kepada Engkau dalam kondisi apa pun.

baik di saat siang ataupun malam
baik di saat senang ataupun sedih
baik di saat suka ataupun duka
baik di saat tawa ataupun tangis.

Amin.

doaku di waktu duha ini. semoga bermanfaat dan mengingatkan kita untuk tidak pernah berhenti berdoa dan menggantungkan segalanya hanya kepada-Nya.

Jatim Fair 2014

Bingung juga kenpa kok banyak orang yang suka nonton konser. Padahl nonton di youtube atau semacam itu juga bisa 'kan. Sama juga kaya Rasti nih. Sebenarnya saya cuma pengen ke Jatim Fairnya aja, tapi gapapa lah ya nyoba nonton konser kaya gini. soalnya seingat saya, saya belum pernah nonton beginian. hehe.
Kalau terkait pamerannya sih ada macam - macam. Ada

Selasa, 07 Oktober 2014

Sabtu, 27 September 2014

23.07 - No comments

Haji Backpacker


"Ketika kamu berharap sesuatu kamu menganggap bahwa Tuhan telah mendukung kamu....
Di saat harapan itu tidak tercapai kamu menganggap bahwa Tuhan telah meninggalkan kamu.
Kamu merasa berhak untuk membalas dan meninggalkan-Nya?"

"aku sadar.. gak bisa seperti yang aku ingin.
ini cara Kamu menguji imanku"

Haji Backpacker.....! Gak sabar pengen nonton.! hehe

https://www.youtube.com/watch?v=PrOM5rGoJNU

Bahagia itu...

"Bahagia itu adalah saat teman kamu, atau orang yang kamu kenal membersamai kamu pergi ke masjid lalu solat berjamaah di sana. Tetatp saling mengingatkan satu sama lain ya, :)
 Ingat surat Al Asr ayat 3."

Jumat, 19 September 2014

Bukan Mendendam dan Membenci, melainkan Menerima lalu Memaafkan. . . .

Rasanya lelah juga hati jika setiap bertemu selalu bad mood. Seakan - akan ada bom waktu yang akan meledak karena perasaan benci dalam hati. Tapi sebenarnya untuk apa hal itu dilakukan? Apa itu akan merubah yang telah terjadi? Tidak bukan...???

Hufff . . .
kawan. . . . , sekarang umurmu sudah 21 tahun. Bersikap seperti itu tentu sama sekali tidak mencerminkan kedewasaanmu. Ya apa bedanya dengan anak kecil yang merajuk saat menerima keadaany yang tidak diharapkannya. ?

Janganlah begitu. Cobalah kamu berpikir dengan baik. Ini juga bukanlah sesuatu yang diinginkan bukan? keadaanlah yang memaksa kamu merasakan yang seperti ini. Mulailah menyimpul senyum yang manis, senyum yang tulus yang datang dari lubuk hati paling dalam. Senyum yang memang ingin menyayangi, tanpa harus memiliki. Senyum yang memberikan kedamaian dan ketentraman. Tidak hanya untuk yang melihat, namun juga untuk diri pribadi.

Ingat, "Bukan mendendam dan membenci, melainkan menerima lalu memaafkan. . . ." . Semoga Dzat Yang Maha Penyayang melimpahkan rasa sayang-Nya ke dalam hati kita masing - masing. amin....

Kamis, 18 September 2014

Rabu, 17 September 2014

Untuk Diri Yang Manja

Kau sudah tau bukan?
Kamu tidak seperti mereka...
Tidak ahli layaknya mereka,
Tidak sehebat mereka.
Bahkan boleh jadi juga tidak secedas mereka.

Kalau sudah begitu kamu mau apa?
 Mau diam saja sperti yang sudah - sudah? 
Kemudian tetap beginiiii saja ? 
Bukankah kamu juga pernah seperti ini?
. Tidak berkembang. 
Hanya diam saja di tempat, jalan di tempat malah. Bergerak pun tidak.

Heyyy... Ini akan menjadi tahun terakhirmu kawan.

Ayolah. Jangan begitu. Kamu hanya perlu sedikit lebih banyak untuk belajar.
Kamu hanya perlu "sedikit" berusaha,
Kamu hanya perlu "sedikit" untuk tetap terjaga di malam hari.
Dan kamu hanya perlu "sedikit" bersabar dalam menjalaninya..

Luruskan niat, never say die. Bismillah.. Semangat!!!!

Kamis, 11 September 2014

My Last Week in Pare

Weekend kemarin merupakan "detik - detik" terakhir saya di Pare. Tentunya saya tidak ingin melewatkannya begitu saja. Maka, saya mengajak Mr. Lutfi untuk pergi jalan - jalan sekitar Kediri. Alhamdulillah, beliau bisa karena memang belum masuk kuliah pada minggu kemarin itu.

Minggu, 07 September 2014

Saatnya bangun dari mimpi indah. Karena insya Alloh besok kehidupan yang sebenarnya akan dimulai.

#bismillahtahunterakhir.amin

Kamis, 04 September 2014

Rabu, 03 September 2014

"Jika Tuhan menghendaki sebuah pertemuan, bagaimanapun caranya itu pasti terjadi 'kan?" Kurniawangunandi

Aku copas dr surat "hujan mataharinya" km lah gin. Hehe

Selasa, 02 September 2014

Payung Teduh - Resah

"Aku ingin berjalan bersamamu
Dalam hujan dan malam gelap
Tapi aku tak bisa melihatmu

Aku ingin berdua denganmu
Diantara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu

Aku menunggu dengan sabar
Di atas sini melayang - layang
Tergoyang angin menantikan tubuh itu"

Syair lagu ini terdengar begitu meresap dalam diri, di tengah dinginnya angin malam yg menerpa. Terima kasih kawan

Sabtu, 30 Agustus 2014

Jumat, 29 Agustus 2014

Bagus jg ni status di timeline bbm

" you can't have a little rainbow without a little rain"

-rian azhari-

Kamis, 28 Agustus 2014

Rabu, 27 Agustus 2014

"At least, stay here for the last year. After that, u can go wherever u want and don't ever back."

Minggu, 24 Agustus 2014

Pare-malang-gresik


Selama masih liburan knp gak manfaatkan weekend bwt jalan jalan kan? Hehe. Hufff...
2 hari ni cukup melelahkan walau tdk separah minggu lalu. Kemarin dari pare langsung ke malang menemui iwan, dede, wandi, yayank, sari. Klo mau ke malang harus lewat batu dulu sih. Kurang lebih 2 jam setengah sampe malang. Minum susu di warsu, nongkrong di UB sambil membicarakan sedikit problem di negeri ini. Kalau kata wandi kalau banyak sekali sebenarnya caa itk korupsi . Maka dr itu benarlah kiranya bahwa semakin tinggi pojonnya semakin kencang pula anuin yg menerpanya. Seperti itu jg posisi di pemerintahan. Apalah artinya ilmu yg banyak jika tdk diikuti keimanan yg kuat? Saya berharap akan ada generasi utk merubahnya kelak. 

Smga saja statement di atas bukan sok sokan. Hehe.
Yah, habis itulangsung melancong ke gresik yg hars melewati sby . Jd malang- sby- gresik. Total bersih sih kira kia 3 jam soalnya td lancar jalannya. Menjenguk mba hajar, smga cepat sembuh ya :).

Hajar dirawat di rs petro. Kebetulan bapaknya kerja di sana jadi biayanya gratis. Wahhh.. Alhamdulillah

Perjalanan td diutup dg pergi ke pantai dagelan (klo tdk salah) hehe. Padahal awalnya itu ya cuma pengen jenguk hajar di gresik, tp ujung ujungnya malah kebpantai. Hehe

Em... Klo bicara pantainya sih sebenarnya kotor juga , cuman td pas dapat di foto siluet jd bagus bagus aja saya pikir. Hehe

Wah gaje sekali tulisan saya. Hhe. Malam

Jumat, 08 Agustus 2014

Rabu, 06 Agustus 2014

Tiba tiba galau

Rasanya beberapa hari ini yg lalu perasaan saya baik - baik saja saat liburan di kampung halaman. Bahkan dapat semangat baru untuk kembali ke perantauan. Eh, Tapi ni baru hari kedua di perantauan sudah berubah galau saja. Ckck. Memang, hanya Alloh lah yg Maha Membolak balikkan hati hamba-Nya...astagfirulloh. . .                                                   -efek ekivalensi tadi pagi. Huuuuffffff-      

Rabu, 19 Februari 2014

Jumat, 14 Februari 2014

Sabar

Setiap orang pastilah pernah dilanda kesedihan ataupun dikaruniai nikmar oleh Allah SWT. Ada hadits menarik yang ingin saya tulis di sini yang boleh jadi akan menjadi “obat” bagi para pembaca yang galau dan semoga menjadi “obat” bagi para pembaca yang sedang mendapat nikmat dari Allah agar tidak lupa diri dan tetap bersyukur kepada Allah SWT. Sebelum saya lanjutkan haruslah dipahami wahai para pembaca yang budiman, bahwa segala ujian maupun cobaan yang menimpa kita, maka itulah yang terbaik apabila kita bersyukur terhadap nikmat-Nya dan bersabar atas cobaan-Nya. Sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh unik perkaranya orang mukmin, sesungguhnya seluruh perkaranya baik, dan itu tidaklah dimiliki kecuali oleh orang mukmin. Apabila ia diberi nikmat, ia bersyukur, dan ini baik baginya dan apabila ditimpa musibah, dia bersabar, dan ini baik pula baginya.” (HR. Muslim)
            Saudaraku sekalian yang semoga selalu dalam limpahan rahmat-Nya. Hadits di atas menunjukkan kepada kita bahwa segalah hal yang menimpa kita, orang – orang mukmin itu pada dasarnya adalah baik. Apabila kita memang mengaku seorang mukmin, maka yakinlah bahwa segala yang menimpa kita adalah baik. Entah itu nikmat ataupun cobaan dari Allah SWT. Hal ini kembali kepada kita untuk menyikapinya seperti apa.
            Khusus pada kesempatan kali ini saya ingin bercerita tentang sabar ini. Orang yang diceritakan ini kita samarkan saja namanya ya. Sebut saja X. Semoga pembaca tetap bisa mengambil pelajaran dari apa yang saya tulis lebih lanjut. Untuk selanjutnya biarkan beliau yang bercerita.
            “Baru tadi pagi saya melihat website integra (website untuk melihat nilai di kampus saya). Mata kuliah yang saya lihat pertama kali adalah “ekonomi *****xxxxx”. Sungguh terkejut hati, karena ternyata saya mendapat nilai D. Kemudian saya lihat mata kuliah yang lain, alhamdulillah tidak ada yang dapat D lagi. Tetapi ada satu mata kuliah yang memiliki beban 4 sks yang saya harus mendapat nilai BC. Hitungan nilai BC ini adalah “lulus”, tetapi karena beban sks-nya besar maka nilai yang diperoleh pada mata kuliah ini sangat menentukan IP (indeks prestasi) yang diperoleh pada semester ini. Ternyata memang, IP saya tidak lebih dari 3,00 . bahkan di bawah itu. Ketika menyadari hal ini, saya bingung dan rasa sedih bercampur benci jadi satu. Sedih karena IP tidak mencapa target dan benci kepada diri sendiri mengapa saya sebelumnya tidak berusaha lebih keras lagi sehingga IP saya dapat lebih baik. Huff.. tetapi tetap saja semua sudah terjadi.
            Sebenarnya tidak boleh juga saya seperti ini. Mengingat Allah juga mengaruniakan nilai yang baik di mata kuliah yang lain. Dan harusnya saya juga bersyukur hanya satu mata kuliah yang dapat D. Ya, benar. Sebagai jika memang saya ataupun pembaca benar seorang mukmin, haruslah bersikap seperti yang dijelaskan Rasulullah SAW. di atas.
            Terlepas dari masalah ini, mungkin ini juga teguran dari Allah kepada saya atau kepada kita semua yang merasa mengalami musibah. Seperti yang Allah sebutkan dalam firman-Nya
Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebagian azhab yang dekat (di dunia) sebelum azhab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. as-Sajdah: 21)
            Bagi saya pribadi mungkin apa yang saya peroleh di semester ini merupakan teguran dari Allah agar lebih keras lagi usahanya di semester depan. Saya bukan munafik, tapi saya hanya ingin belajar untuk bersabar. Jika kalian bertanya apakah saya tidak sedih? Tentu saya pun sedih para pembaca. Tetapi bukan berarti harus meratapi dan berlarut – larut dalam kesedihan itu bukan? Yah, semoga saja kita diberi kelapangan dan kekuatan untuk bisa bersabar ketika mendapatkan musibah ataupun cobaan. Sebaliknya, smoga saja kita tidak lupa diri dan sombong , ataupun membanga – banggakan diri apabila kita mendapat nikmat dari-Nya. Karena sesungguhnya tiadalah suatu kejadian menimpa kita melainkan itu terjadi dengan izin Allah SWT.”

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS. al-Hadid: 22-23)

Kemudahan dalam Bersedekah

Kali ini kita akan membahas tentang sedekah. Di dalam Al Qur’an surat
Al Baqarah ayat 148 Allah SWT berfirman “....Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.“
            Setelah ayat ini turun, para sahabat yang memiliki keadaan ekonomi yang rendah mengadu kepada Rasulullah SAW, mereka iri kepada para sahabat yang memiliki harta yang berlebih karena mereka menjadi tidak bisa bersedekah dan berbuat baik. Menanggapi aduan para sahabat itu Rasulullah SAW pun bersabda, “bukankah tasbih, tahmid, dan tahlil kalian adalah sedekah?” adapun hadits lengkapnya adalah sebagai berikut Sekelompok orang Sahabat Rasulullah bertanya kepada beiau, “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya itu bias pergi dengan membawa pahala. Mereka shalat sebagaimana kai shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami juga berpuasa. Namun mereka bias bersedekah dengan kelebihan harta mereka?” Beliau menjawab, “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian apa yang bias kalian sedekahkan? Sesungguhnya setiap bacaan tasbih adalah sedekah. Setiap bacaan takbir adalah sedekah. Setiap bacaan tahmid adalah sedekah. Dan Setiap bacaan tahlil adalah sedekah.” [HR Muslim, nomor 1674]
            Pada dasarnya, sedekah itu tidak selalu berurusan dengan yang namanya harta. Menyuruh kepada kebajikan dan mencegah dari kemunkaran itu juga termasuk sedekah. Menebarkan senyum adalah sedekah. Membuang duri atau sesuatu yang mengganggu di jalan itu adalah sedekah. Dan bertutur kata yang baik pun juga adalah sedekah.
            Dari riwayat di atas, kita dapat mengambil dua pelajaran. Pertama adalah dioerbolehkannya iri dalam hal melakukan kebaikan. Sering kali kita iri terhadap orang yang memiliki kelebihan dalam urusan dunia. Tapi, sangat jarang diantara kita yang iri dengan orang yang dapat melakukan kebaikan berlebih. Misalnya, ada orang yang lebih sering peergi ke masjid untuk salat berjama’ah. Kebanyakan orang lebih iri terhadap orang yang sering bepergian ke luar negeri daripada yang sering ke masjid. Di sisi lain, hal ini juga menunjukkan kepada kita tentang kualitas iman para sahabat di zaman Rasul yang begitu kuat.
            Kedua, riwayat di atas juga menunjukkan kepada kita bahwa Islam itu mudah. Islam memberikan alternatif untuk berbuat baik sesuai kemampuan yang kita miliki. Memberikan kepada kita pilihan dalam hal berbuat baik.
            Maka dari itu, marilah kita memperbanyak diri untuk bersedekah. Sedekah tidak harus berupa uang. Bahkan tersenyum dan bermuka manis itu juga termasuk sedekah dan perbuatan yang baik. 
Sumber : kultum solat tarawih di Masjid Istiqomah Banjarbaru


Bijak dalam Memuji

Pujian. Siapa yang tidak senang jika dirinya dipuji? Saya pikir hampir sebagian orang akan senang jika dirinya dipuji. Namun, taukah kalian kawan, bahwa dibalik pujian itu sebenarnya terdapat fitnah yang amat berbahaya? Karena pernah dulu di zaman Rasulullah SAW ada seseorang yang memuji temannya yang ketika itu Rasulullah SAW berada di sampingnya. Maka beliau bersabda “Celaka kamu, kamu telah memenggal leher temanmu, kamu telah memenggal leher temanmu -berulang-ulang-. Kalaupun salah seorang di antara kalian harus memuji temannya maka hendaknya dia mengatakan: Aku mengira dia seperti itu dan Allahlah yang menghisabnya, aku tidak memuji siapapun di hadapan Allah.” (HR. Muslim no. 3000)
    Maksud dari “memenggal leher” itu adalah bahwa hal itu dapat mencelakakan orang yang dipuji. Dalam riwayat lain Rasulullah SAW juga bersabda, dari Al-Miqdad bin Al-Aswad r.a dia berkata,“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan kami untuk menaburkan tanah ke wajah-wajah orang yang berlebihan dalam memuji.” (HR. Muslim no. 3002)
      Dua hadits di atas menunjukkan akan bahayanya sebuah pujian. Mengapa demikian? Karena ketika pujian itu diterima dapat menimbulkan perasaan ‘ujub (berbangga diri) bagi orang yang dipuji. Dari rasa ‘ujub tersebut sangat berpotensi untuk timbul pula rasa tinggi hati, sombong, merasa diri paling benar dan bahkan memandang rendah orang lain. Intinya akan berdampak buruk lah.
      Itulah tadi penjelasan terkait larangan memuji. Sebenarnya bukan tidak boleh, hanya saja dikhawatirkan akan menyebabkan hal yang tidak baik kepada orang yang dipuji apabila kita memuji orang lain seperti yang saya tulis di atas. Terlebih – lebih jika pujian itu diberikan secara berlebihan.
      Ada saran yang bagus dari Tere Liye terkait memuji orang lain. Kalau kata Tere Liye, apabila kita ingin memuji seseorang dapat kita lakukan dengan dua hal, yaitu dengan menceritakan kebaikan atau kisahnya tanpa orang yang bersangkutan tau dan mendoakan orang yang ingin dipujinya (mengganti pujian dengan doa). Misalnya saja, ketika kita mendapati ada seseorang yang menolong nenek menyebrang jalan, maka kita dapat menceritakan perbuatannya itu kepada orang lain dengan harapan agar orang yang kita ceritakan tersebut mendapat pelajaran sehingga dapat meneladani perbuatan orang yang menolong nenek tadi. Setelah itu, dapat pula kita tambahkan dengan doa agar dia diberikan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT dan juga agar kita dapat meneladani perbuatan baiknya.
      Demikianlah sedikit tulisan saya terkait tindakan kita dalam memuji orang lain. Maka dari itu yuk kita bersikap bijak dalam memuji. Jangan berlebihan. Karena sesuatu yang berlebihan itu juga tidak baik bukan? Semoga saja ini tidak berakhir dalam bentuk tulisan ataupun bacaan bagi kita semua, tetapi dapat kita praktikkan terlebih – lebih bagi diri saya pribadi. Semoga bermanfaat. Amin


NB: Artikel ini terinspirasi dari salah satu postingan di socmed

Jumat, 07 Februari 2014

Al Qur’an Bacaan Seorang Muslim

Surabaya, 11 November 2013


Dulu, ketika teknologi informasi belum maju seperti sekarang orang – orang menggunakan surat dalam berkomunikasi. Begitu pula dalam melakukan proses melamar. Ketika seorang laki – laki mendapat surat balasan terkait lamaran yang dia ajukan kepada seorang wanita , maka surat itu dibaca beberapa kali. Padahal isinya juga sana saja. Tetapi mengapa ketika surat Allah yang menciotakan calon istri kita itu jarang kita baca bahkan mungkin hanya satu tahun sekali? Maka dari itu, kita harus hijrah. Tinggalkan kebiasaan yang ada.
Dalam surat Ali Imran ayat 31 Allah mengatakan bahwa jika kita mencintai Allah dan Rasul-NYA niscaya Allah akan mencintai kita dan mengampuni dosa – dosa kita. Lantas, muncul sebuah pertanyaan. Bagaimana kita dapat mencintai Allah? Jawabannya sederhana, bacalah Al Qur’an. Dengan membaca Al Qur’an kita akan mengenal Allah, dan semakin kita mengenal Allah maka kita pun akan semakin mencintai-NYA.
Rasulullah SAW suka membaca Al Qur’an,maka jika kita mencintai Rasul kita harus membaca Al Qur’an juga. Jangan malah membaca syair – syair yang tidak jelas asal muasalnya. Bukan berarti jika kita mencintai Beliau maka kita harus membaca syair mengenai Beliau. Tetapi yang kita lakukan adalah mengerjakan apa yang Beliau sukai.
Apabila kita mengaku cinta kepada Rasul tetapi kita tidak mencintai Beliau , itu adalah cinta palsu. Maka dari itu, masa silam yang telah berlalu ya biarlah sudah. Kita harus hijrah. Hijrah dari yang asalnya kita jarang sekali membaca Al Qur’an, dengan mencoba membiasakan diri membacanya.
Hijrah yang tidak sulit asalkan kita mau adalah dengan membaca Al Qur’an. Bacalah Al Qur’an dan terjemahnya, maka akan membawa kita pada kecerdasan. Jangan sampai kita suka mengikuti suatu perbuatan tanpa mengkritisinya terlebih dahulu. Misalnya saja, dalam hal pembacaan do’a yang menjadi kebiasaan di masyarakat kita pembacaannya sampai diserahkan kepada imam. Tetapi ketika imam tersebut ditanya terkait arti do’a tersebut maka jawab Beliau adalah tidak tau. Beliau mengatakan bahwa hal itu didapat secara turun – temurun.

Maka dari itu, jika kita memang ingin hijrah minimal 1 kali dalam 1 tahun kita khatamkan Al Qur’an beserta terjemahannya. Apabila kita lakukan, maka akan timbul ketenangan hati dan kegembiraan ketika membacanya. Jangan sampai kita malas berpikir, mengikuti kebiasaan yang ada. Segala tradisi yang ada di lingkungan kita periksa kembali apakah memang sesuai dengan Al Qur;an dan sunnah Rasul. Marilah kita menjadi muslim yang baik. Hijrah, kebiasaan lama yang buruk itu kita tinggalkan. Termasuk juga kebiasaan jarang membaca Al Qur’an.