Selasa, 15 Maret 2016

Ilmu Sharaf (mengenal tasrif dan wazan)



Insya Allah pada kesempatan ini kita aakan memasuki pelajaran inti ilmu sharaf. Sebelumnya, ada istilah yang harus kita ketahui terlebih dahulu, yang sering digunakan dalam ilmu sharaf ini, yaitu tasrif dan wazan.


1.    Tasrif
Seperti yang pernah kita bahas sebelumnya pada baca mengenal ilmu Bahasa Arab bahwa ilmu sharaf adalah ilmu yang mempelajari perubahan kata dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Istilah perubahan kata tersebut dinamakan tasrif. Sehingga, secara sederhana dapat kita katakan bahwa ilmu sharaf adalah ilmu yang mempelajari tasrif.
Adapun bentuk kata, di dalam Bahasa Arab ada 10 yaitu.
·         Fi’il madhy = kata kerja lampau
·         Fi’il mudhari = kata kerja sekarang
·         Masdar = membendakan kata kerja (dalam bahasa Inggris kita sebut “gerund”)
·         Isim faa’il = pelaku, yang melakukan perbuatan
·         Isim maf’ul = objek, yang dikenakan perbuatan
·         Fi’il amr = kata kerja perintah
·         Fi’il nahiy = kata kerja larangan
·         Isim zaman = kata keterangan waktu
·         Isim makan = kata keterangan tempat
·         Isim alat = alat

3 bentuk kata terakhir, sebagian besarnya memiliki bentuk sima’i, yaitu berdasarkan apa yang kita dengar dari orang Arab (tidak ada rumus bakunya). Sehingga untuk pelajaran ilmu sharaf untuk pemula ini tidak kita pelajari.
Perubahan bentuk kata ini ada rumusnya, yang akan kita pelajari pada pelajaran selanjutnya.
Contoh tasrif :
Fa’ala   فَعَلَ (fi’il madhy)
Yaf’ilu  يَفْعَلُ(fi’il mudhari’)
Fi’lan     فِعْلً(masdar)
Faa’ilun فاَعِلٌ  (Isim faa’il)
Maf’uulun مَفْعُوْلٌ (Isim maf’ul)
If’al أِفْعَلْ (Fi’il Amr)
Laa taf’al لاَتَفْعَلْ (Fi’il nahiy)


Kemudian, untuk tasrif sendiri terbagi 2, yaitu tasrif ishtilahy dan tasrif lughawi. Tasrif ishtilahy aitu perubahan kata dari satu bentuk ke bentuk yg lain. Misalnya dari fi’il madhy menjadi fi’il mudhari’, amr, dst. hingga fi’il nahiy seperti contoh kita sebelumnya.
Sedangkan tasrif lughawi yaitu perubahan kata untuk kata yang sama tetapi untuk isim dhamir yg berbeda. Seperti pernah kita bahas bahwa antara yang melakukan laki-laki dengan perempuan berbeda bahasa arabnya. Bila “dia laki-laki melakukan” bahasa Arabnya   فَعَلَ. Sedangkan bila “dia perempuan melakukan” bahasa Arabnya فَعَلَتْ .

2.    Wazan
Secara bahasa artinya adalah timbangan, acuan atau rumus.
Sebelumnya telah disebutkan bahwa dalam perubahan satu kata ke bentuk lainnya memiliki rumus perubahan. Wazan inilah yang kita gunakan untuk mempelajari rumus perubahan tersebut. kata yang digunakan yaitu fa’ala. Alasan digunakannya fa’ala karena arti fa’ala dalam bahasa Arab melakukan. Bahkan, istilah fi’il berasal dari kata itu.
Wazan atau rumus ini akan menjadi acuan kita dalam perubahan kata. Contohnya kata nasoro yang berarti telah menolong mengikuti wazan fa’ala yaf’ulu. Ketika kata nasoro dinyatakan telah mengikuti wazan fa’ala yaf’ulu maka dalam perubahannya mengikuti kaidah tersebut. sehingga menjadi nasoro yansuru.
Perhatikan kata fa’ala dengan nasoro. Keduanya berharakat fathah. Kemudian berubah menjadi yaf’ulu. Ada tambahan huruf ya di depannya, kemudian huruf fa-nya disukunkan dan huruf ‘ain serta lamnya didhommahkan. Begitu juga dengan kata nasoro.
 Sampai di sini pelajaran kita, mudah-mudahan bermanfaat. insyaAlloh nanti akan dibahas mengenai rumus-rumus perubahannya.

0 komentar:

Posting Komentar