Sabtu, 03 Desember 2016

Macam-Macam Fi’il Shahih



Apabila fi’il ditinjau dari huruf penyusunnya, fi’il terbagi dua yaitu fi’il shahih dan fi’il mu’tal. Fi’il shahih adalah fi’il yang tidak mengandung huruf ‘illat sedangkan fi’il mu’tal adalah fi’il yang mengandung satu atau lebih huruf ‘illat. Baca..http://rianpadrian.blogspot.co.id/2016/02/pengantar-ilmu-bahasa-arab-4-pembagian.html
Pembagian Fi’il Shahih:

Fi’il Shahih terbagi menjadi 3, yaitu :
1.       Fi’il Shahih Salim, : fi’il shahih yang bebas dari huruf hamzah dan tadh’if (tasydid). Hampir semua fi’il yang telah dipelajari sebelumnya merupakan fi’il shahih salim. Contoh : كتب (kataba), نصر (nasoro), dan  Ø¹Ù„Ù…(‘alima).

2.       Fi’il Shahih Mahmuz, : fi’il shahih yang mengandung huruf hamzah. Contoh : اخذ (mengambil),  Ø³Ø§Ù„(bertanya),  Ø§ÙƒÙ„(makan) dan  Ù‚را(membaca). Sepintas, tidak ada perbedaan antara fi’il shahih salim dengan fi’il shahih mahmuz. Keduanya memiliki tiga ketukan , seperti ka-ta-ba dan a-ka-la. Tetapi, ada fi’il shahih mahmuz tertentu yang ketika fi’il ‘amr tidak mengikuti wazan pada umumnya.
Fi’il ‘amr
Fi’il Madhy
Arti
Bab 1
Latin
Arab
Latin
Arab
Kul
كل
akala
اكل
Memakan
Khuz
خذ
akhoza
اخذ
Mengambil
Mur
مر
amaro
امر
Memerintah
Bab 3

Sal
سل
Sa-ala
سال
Bertanya
Iqro-
اقرا
Qoro-a
قرا
Membaca
Ibda-
ابدا
Bada-a
بدا
Memulai
Bab 4

I’-man
ائمن
Amina
امن
Merasa aman
I’-zan
ائذن
azina
اذن
Mengizinkan
Sumber : Ilmu Sharaf untuk Pemula
 Bila kita perhatikan fi’il – fi’il di atas, ada yang mengikuti wazan fi’il amr dan ada juga yang tidak. Misalnya  Ø§ÙƒÙ„, seharusnya fi’il amrnya menjadi (u’kulu)       Ø§Ø§ÙƒÙ„. Tetapi, menjadi (kul) كل saja. Semakin kita sering membaca literatur bahasa Arab, maka insyaAlloh kita akan semakin terbiasa dan memahami perubahan yang ada.

3.       Fi’il Shahih Mudhaa’af, : fi’il shahih yang mengandung tasydid. Berbeda dengan fiil shahih salim dan mahmuz yang memiliki 3 ketukan, fi’il shahih mudhaa’af hanya terdiri dari dua ketukan. Contoh :  (rodda) رد . asal kata dari رد adalah ردد .karena dua huruf ini bertemu sehingga pengucapannya menjadi tasydid. Hanya 3 wazan dari tsulatsy mujarrad yang diikuti oleh fi’il shahih mudhaa’af, yaitu wazan bab 1, 2 dan 4.
Kaidah lain yang dimiliki fi’il shahih mudhaa’af terdapat pada tashrifnya fi’il ‘amrnya, yaitu lam fi’ilnya tidak sukun malinkan fathah. Misalnya (rodda) رد . fi’il ‘amr dari (rodda) رد adalah (rudda) رد  . untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
 
Sumber : Ilmu Sharaf untuk Pemula

Perlu diingat, fi’il shahih mudhaa’af hanya mengikuti wazan bab 1, 2 dan 4.


Sumber Keseluruhan : audio ilmu sharaf dan e-book / print out Ilmu Sharaf untuk Pemula

0 komentar:

Posting Komentar