Jumat, 04 November 2016

Pura Uluwatu



Akses menuju Uluwatu sangatlah mudah. Teman-teman tinggal mengikuti plang saja yang bertluiskan “Uluwatu”. Apabila teman-teman dari Denpasar, dapat ditempuh melalui Jalan By Pass Ngurah Rai, lalu melewati Simpang Dewa Ruci hingga mentok bundaran yang terbagi ke bandara, jalan tol dan Jimbaran. Sampai sini teman-teman ikuti arah yang menuju Jimbaran dan ikuti saja terus jalan setelah itu. Nanti akan ada plang menuju Uluwatu.

Untuk masuk Uluwatu dikenakan biaya Rp1000 /motor dan mobil Rp10.000 (kalau tidak salah). Itu hanya untuk areal parkir. Begitu kita parkir, kita diharuskan membeli tiket masuk lagi seharga Rp30.000 (domestik) / Rp40.000 (mancanegara). Seingat saya ada tarif berbeda antara orang dewasa dengan anak kecil. Tapi saya tidak ingat berapa tarif untuk anak kecil. Sebelum masuk, para wisatawan memakai selendang. Saya tidak tau apakah ini memang suatu keharusan atau tidak, tetapi hamir semuanya sebelum masuk mengambil selendang terlebih dahulu termasuk saya. Mungkin maksudnya untuk menutupi pakaian yang kadang minim, menghormati tempat ibadah.
Saya sarankan untuk teman-teman yang ingin ke sini untuk datang saat sore hari untuk menyaksikan sunset. Walaupun memang pergi kapan pun tidak menutup keindahan suatu objek wisata. Hehe, hanya saran.
Di sini banyak sekali kera berkeliaran. Untuk itu, tean-teman harus berhati-hati yaaa..siapa tau barang-barangnya diambil hehe. Hem..yaaa kita dapat melihat hamparan laut begitu tiba di tebingnya. Tenang, ada pengamannya kok. Ya pokoknya foto, selfie udah. Gitu kan sekarang?hehe..
Begitu akan memasuki waktu maghrib akan ada pementasan Tari Kecak. Tapi untuk menyaksikannya kita harus membeli tiket lagi. Saya tidak tau tempat membelinya. Sebelumnya saya coba langsung masuk dengan menunjukkan tiket masuk Uluwatu. Tetapi ternyata tidak bisa. Karena sudah terlanjur malu jadi gak tanya lagi deh dimana belinya hehe.. area ini lumayan luas, selain menikmati hamparan laut dan tebingnya, teman-teman juga bisa menyusuri area ini, mengelilinginya maskudnya. Cuman itu tadi, tetapi waspada dengan kera hehe.. Banyak pepohonan gitu sih jadinya banyak kera mungkin yaa.. untuk akses jalan di sini menggunakan paving. Lumayan lo kalau mengelilinginya. Kalau mencari toilet di dalam sini ada. Tetapi untuk tempat salat tidak ada. Harus hati-hati ya. jangan sampai keasyikan main, foto sana-sini taunya udah gelap dan menggampangkan salat dengan mikir “halah, paling ada tempat salat di sini”. Jangan seperti itu ya... karena di sini tidak ada tempat untuk salat. Tidak tau nanti akan dibangun atau tidak. Tetapi jangan khawatir, kita bisa keluar dulu dari tempat ini menuju perumahan yang ada di bawah.
Oiya, saya lupa. Untuk menuju ke Uluwatu kita akan menanjak , jalannya naik turun dan menanjak, begitu. Nah, apabila kita ingin ke sana lewat Jimbaran yang kata saya tadi kita akan melewati sebuah perumahan elit. Mungkin kalau di Surabaya seperti East Coast, kalau di Banjarmasin seperti Citra Graha. Tetapi saya lupa namanya, yang jelas tandanya di depan gapura sebelum masuk itu ada bola golf besar. Bukan bola golf asli, pokoknya itu lah. Hehe. jadi kalau lewat akan menuju Uluwatu dari arah Jimbaran dan melihat di sebelah kanannya ada bola golf besar, itulah yang saya maksud. Di sana, ada Masjid Agung Palapa. bisa dibaca di sinihttp://rianpadrian.blogspot.co.id/2016/11/masjid-agung-palapa.html Saya sebelumnya bertanya pada petugas pom bensin terakhir (setelah ini tidak ada lagi pom bensin sampai Uluwatu). Itu bisa juga dijadikan patokan, kalau dari Uluwatu sebelum pom bensin terakhir di sebelah kiri jalan pintu masuk/gapura perumahannya.
Baik itu saja mungkin. Hehe saya belum bisa mengakhiri dengan baik. Pesannya adalah jangan lupa salat saat berwisata ke mana pun..  :) 





0 komentar:

Posting Komentar