Rabu, 27 Januari 2016

Bukit Batu



Di penghujung tahun 2015 tadi, saya berkesempatan mengunjungi bukit-bukit yang berada di daerah Riam Kanan, Kabupaten Banjar. Destinasi tujuan kami adalah Bukit Batu.
Meeting point kami yaitu di rumah Yazid yang terletak di Sungai Ulin. Sebelumnya kami salat maghrib terlebih dahulu dijamak dengan isya’. Khawatirnya nanti di sana sulit untuk mencari tempat salat. Penentuan waktu berangkat sehabis maghrib pun agar tidak terlalu larut. Selain itu, paman klotok juga masih belum pasti sampai pukul berapa dapat mengantar kami ke Bukit Batu.
Perjalanan kami tempuh menggunakan jalur darat hingga “pelabuhan”. Tidak sebesar pelabuhan yang biasa kita ketahui, hanya berisi perahu yang menggunakan mesin (di sini kami menyebutnya kelotok). Waktu yang dibutuhkan dari rumah Yazid (Sungai Ulin) hingga tiba di pelabuhan sekitar 30 menit. Begitu tiba, kami langsung parkir motor dan mencari paman klotok yang dapat mengantar. Selain ke Bukit Batu, ada juga destinasi lainnya. Misalnya Bukit Batas (ini yang paling terkenal). Tiap destinasi memiliki tarif yang berbeda untuk klotoknya. Untuk ke Bukit Batu sendiri tarifnya adalah Rp 500.000/kelotok apabila menginap. Tetapi apabila kita hanya berangkat dan pulang hari itu juga tarifnya Rp 450.000/kelotok. Saya tidak tau berapa kapasitas maksimum kelotoknya. Ketika kami berangkat itu berjumlah 12 orang dan masih terasa nyaman ketika telah di klotoknya.
Sama halnya dengan dari rumah Yazid menuju pelabuhan, waktu tempuh dari dermaga/pelabuhan pun kurang lebih 30 menit. Saat kami tiba, suasananya sangat gelap. Setelah janjian minta dijemput pukul berapa keesokan harinya, kami pun melanjutkan perjalanan menuju tempat yang dapat mendirikan tenda.
Apalagi yaa..saya pikir itu saja yang dapat saya ceritakan. Nanti setelah ini biar foto yang “berbicara” lebih banyak. Satu hal lagi, selalu biasakan untuk membawa pulang sampah kita ya.. ini merupakan camp saya pertama di tanah kelahiran saya. Dan sepertinya membawa sampah adalah sesuatu yang aneh, jarang sekali terjadi. Kita jangan seperti itu ya. Jangan hanya menikmati alam, tapi jagalah ia juga. Mohon maaf bila ada kata yang salah. Terima kasih..semoga bermanfaat 


















0 komentar:

Posting Komentar