Sabtu, 12 Desember 2015

Jadikan yang Terakhir

"gimana, gimana..sampai di mana tadi ceritanya." tanya Gea sambil menikmati es krim yang baru dibelinya.
"sampai mana ya?hem..gimana kalau kita duduk dulu?" sambil menunjuk kursi yang berada di hadapan mereka.
"hah, oh. iya maaf Rei. Aku ngerti. Makan dan dan minum gak boleh sambil jalan 'kan?hehe. Oke oke , yuk kita duduk dulu." Sambung Gea yang mengerti maksud ajakan Rei untuk duduk.
"Oiya, kamu sudah fix ya sama Rani?"
"hem..iya Ge." jawab Rei sambil menatap toko yang ada di hadapan mereka. Pandangannya seolah jauh, bukan terhenti di toko tersebut.
"huff..kalau ini tidak fix lagi harus berapa wanita lagi yang aku sakiti Ge hingga akhirnya dapat menjalin hubungan yang halal? harus bagaimana lagi aku menghadapi rasa bersalah terhadap kejadian yang sudah-sudah?Ya, ini harus jadi yang terakhir Ge. Aku tidak boleh mengulang kesalahan yang sama. Kecuali. . . . . kecuali memang takdir Tuhan berkata lain.." Senyum tipisnya tak mampu menyembunyikan kesedihan yang dirasakannya.

-Potongan Puzzle-

0 komentar:

Posting Komentar