Selasa, 17 Desember 2024

Doa Memohon Diperbaiki Urusan Agama, Dunia, Akhirat, Hidup dan Mati (Khutbah Jumat)

Nabi Muhammad Shollolloohu 'Alaa Muhammad pernah mengajarkan sebuah doa yang diriwayatkan dari Abu Hurairah dalam hadits Muslim untuk memohon kebaikan dalam hal 5 perkara. Yang mana apabila 5 perkara itu dikabulkan oleh Alloh Subhanallohu Ta'aala maka insyaAlloh kita akan meraih kesuksesan di dunia ataupun di akhirat kelak. Doa itu adalah sebagai berikut,


كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِى دِينِىَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِى وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا مَعَاشِى وَأَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ »

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdoa sebagai berikut: “Alloohumma ashlih lii diiniilladzii huwa ‘ishmatu amrii, wa ashlih lii dun-yaayallatii fiihaa ma’aasyii, wa ash-lih lii aakhirotiillatii fiihaa ma’aadii, waj’alil hayaata ziyaadatan lii fii kulli khoirin, waj’alil mauta roohatan lii min kulli syarrin” [Ya Allah ya Tuhanku, perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng (ishmah) urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku; perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah ya Allah kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejahatan!] (HR. Muslim no. 2720).


Penjelasan

1. Memohon untuk diberikan kebaikan dalam hal agama

Tolok ukur kebaikan dalam agama ada 3 , yaitu kita senantiasa mengingat Alloh (dzikir), bersyukur kepada Alloh dan selalu beribadah kepada Alloh dengan ibadah yang baik. Hal ini sesuai dengan doa yang diajarkan Nabi kepada Mu'adz; yang kita baca setiap selesai ataupun saat takhiyat akhir.

 عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخَذَ بِيَدِهِ وَقَالَ يَا مُعَاذُ وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ فَقَالَ أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لَا تَدَعَنَّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ تَقُولُ اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ وَأَوْصَى بِذَلِكَ مُعَاذٌ الصُّنَابِحِيَّ وَأَوْصَى بِهِ الصُّنَابِحِيُّ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ

Dari Mu'adz bin Jabal bahwa Rasulullah SAW menggandeng tangannya dan berkata, "Wahai Mu'adz, demi Allah, aku mencintaimu." Kemudian beliau berkata: "Aku wasiatkan kepadamu wahai Mu'adz, janganlah engkau tinggalkan setiap selesai shalat untuk mengucapkan, " Allahumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika wa husni 'ibadatika" (Ya Allah, bantulah aku untuk berdzikir dan bersyukur kepadaMu serta beribadah kepadaMu dengan baik.)."(HR Abu Daud dan Nasa'i).

2. Adapun perkara yang kedua yaitu kebaikan dalam urusan dunia, dapat dijelaskan dari percakapan Umar kepada salah seorang pemuda di masjid. Pemuda itu berdoa di masjid agar diberikan rezki, terus diucapkan tetapi tidak ada usahanya. Sehingga Umar pun menegur pemuda tersebut agar kiranya doa itu diiringi dengan usaha bekerja di luar sana. Sehingga di doa kedua ini kita meminta kepada Alloh agar diberikan kebaikan dalam urusan dunia kita terutama dalam hal kita berusaha misalnya dalam hal bekerja di dunia.


3. Perkara ketiga yaitu diperbaiki dalam urusan akhirat. Ulama menjelaskan mengenai akhirat itu terbagi menjadi 3 yaitu selamat dalam sakaratul maut, terhindar dari azab kubur dan terakhir terbebas dari siksa api neraka.


4. Adapun perkara yang keempat dan kelima kita berharap agar hidup kita ini menjadi penambah kebaikan sedangkan kematian kita adalah sebagai pemutus keburukan yang kita lakukan.


Sumber : Khutbah Jumat








0 komentar:

Posting Komentar