Minggu, 20 Agustus 2017

DIKLAT PRAJABATAN PLN ANGKATAN 59 (KESAMAPTAAN)




Kesamaptaan merupakan tahapan awal yang harus dilalui pada diklat prajabatan PLN. Sepertinya semua diklat prajabatan BUMN akan melalui tahapan ini. Tidak terkecuali PNS, yang saya tau sih begitu. Tahap ini merupakan pendidikan bela negara dan pembentukan karakter. Tetapi intinya sih latihan fisik. Untuk angkatan kami sendiri kesamaptaannya berlangsung selama 10 hari (10 – 19 Juli 2017). Seluruh daerah yang mengadakan rekrutmen dikumpulkan di Pusat Pendidikan TNI H-2 dan H-1, tergantung kebijakan daerahnya masing - masing. Misalnya saja untuk rekrutmen Bali sudah berada di sana pada tanggal 8 Juli.

Pendidikan kesamaptaan ini dipisahkan antara D3 dan S1. S1 dilaksanakan di PUSDIKZI (Pusat Pendidikan Zeni) Bogor, sedangkan D3 dilaksanakan di SECAPA (Sekolah Calon Perwira) Bandung. yang akan saya ceritakan ini khusus saat berada di PUSDIKZI, karena di SECAPA sendiri saya tidak tau secara pasti kegiatannya. Tetapi pada intinya sama, hanya mungkin detail pelaksanaan teknis kegiatannya saja yang sedikit berbeda.    

Orientasi
Latihan fisik dimulai setelah orientasi pada tanggal 10 Juli 2017. Memang pada hari sebelumnya wilayah rekrutmen Bali saat datang diperintahkan pihak tentara untuk jalan jongkok sambil membawa koper, tapi itu saya katakan “hanya bonus” saja dari pembina/pelatih PUSDIKZI karena wilayah lain tidak mendapatkan hal itu. Oke, kembali ke orientasi tadi. Orientasi itu seperti upacara gitu sih menurut saya. Sebenarnya paginya sudah upacara pembukaan, dan siangnya juga kami mendapat tindakan. Tindakannya berupa perintah untuk mengangkat kursi dan jalan sambil juga lari kecil kalau tidak salah keliling lapangan hitam (aspal). hemm..sebenarnya bingung juga sih menjelaskan bedanya orientasi dan upacara. Ya pokoknya setelah orientasi itulah baru “fisik” sebenarnya dimulai.
Setelah orientasi, kami diminta untuk berkumpul di pinggir lapangan (orientasi berlangsung di lapangan sepakbola). Lantas, kami disuruh merayap hingga seberang dan kembali lagi dengan merayap punggung. Kemudian kami disuruh guling-guling menyebrangi lapangan sepakbola. Bagi saya pribadi, guling – guling ini yang paling berat. Perut rasanya mau muntah, kepala juga pusing. Tidak sampai di situ, setelah sampai di seberang, kami pindah ke trak yang dipakai untuk lari (yang berpasir itu..). di sana kami lanjutkan dengan guling – guling dan merayap lagi. Alhamdulillah hal itu berlangsung di sore hari dan hujan rintik jadi tidak begitu panas. Walaupun memang jadinya baju kotor. 

hari pertama siang harinya
Senam Pagi
Senam pagi merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan setiap harinya selama berada di PUSDIKZI. Senam pagi dimulai pukul 04.00 WIB. Diawali dengan pemanasan / peregangan, setelah itu lanjut dengan lari/jogging mengelilingi lapangan hitam. Setelah lari, lannjut dengan push up dan shit up (eh, tulisannya bener gak ya?hehe).  Tapi pernah juga tidak dilakukan push up dan shit up karena sudah memasuki adzan subuh.

Pembagian Kelompok
Pembagian kelompok di PUSDIKZI terdiri dari Kompi A dan Kompi B. Dari kompi itu terbagi lagi menjadi Pleton. Untuk Kompi A yaitu Pleton 1A – 6A begitu juga dengan Kompi B. Satu pleton terdiri dari 32,33 atau 34 siswa. Pembagiannya dilakukan pada tanggal 9 Juli oleh Pembina/Pelatih di PUSDIKZI. Setiap harinya ketua kelas di pleton diharuskan untuk berganti.

Apel Pagi dan Malam
Apel pagi dan malam sebagai pembuka dan penutup kegiatan kami setiap harinya. Apel pagi berlangsung setelah makan pagi. Untuk teknisnya sendiri adalah pelaporan tiap-tiap pleton. Setelah itu dilanjutkan dengan amanat dari pembina apel, yaitu dari pihak PUSDIKZI. Pada apel ini kadang juga ada tindakan, biasanya sih berupa push up. Tapi tergantung pelatih juga sih.
Begitu pun dengan apel malam. Harus selalu dilakukan setiap harinya. Setelah apel malam baru bisa beristirahat. Kurang lebih teknisnya sama dengan apel pagi. Tidak ketinggalan hukumannya/tindakannya hehe..

Binsik (bina fisik) Siang
Kegiatan ini boleh jadi momok yang palingggg...hemmmm...apa yaaaa...pokoknya gitu lah hehe. Binsik dilaksanakan setelah solat dzuhur, sebelum makan siang. Kegiatannya adalah langsung lari, cakupannya lebih luas dibanding saat lari pagi. Tetapi untuk perempuan tidak apa – apa bila jalan kaki. Awalnya sih mereka ikut lari, tapi kemudian mereka memisahkan diri dari barisan pletonnya dan bergabung dengan perempuan lain. Kemudian untuk Laki – laki harus buka baju. Ya, di sinilah yang “seru” hehe. Setelah lari, kami melaksanakan push up dan shit up. Seriusan, itu panas sekali rasanya saat bersentuhan dengan aspal. Kulit rasanya seperti melepuh.. ada beberapa dari kami yang lecet, benar – benar melepuh.  Push up yang kami lakukan juga harus mengepalkan tangan. Makanya kata Komandan waktu itu “tanda hitam di tangan kalian adalah bukti bahwa pendidikan kalian telah berhasil”. Bagian paling berat dari binsik siang adalah merayap. Awalnya ya merayap biasa, tapi setelah itu diperintahkan “merayap lele”, tangannya diletakkan di belakang. Hahaha. Pernah juga kami diperintahkan guling – guling saat binsik siang itu.    
binsik siang (1)

binsik siang (2)

binsin siang (3)

binsik siang (4)
Makan
Sepertinya sudah terbayang ya seperti apa?iya, benar. Harus cepat dan habis makanannya. Saran saya sih, gabung aja cowo cewe jadi bisa saling bantu. Lebih tepatnya cowonya bisa bantu habisin. Soalnya, pernah cewe – cewenya yang saat itu masih mengelompok sama cewe saja, karena tidak habis makannya jadinya pantat mereka diperintahkan untuk basahin celananya (maaf) pantatnya.

Solat
Tidak perlu khawatir akan tertinggal solat. Selama di PUSDIKZI, kita akan selalu solat berjamaah 5 waktu di masjid PUSDIKZI. Bahkan, saat materi berlangsung pun kita bisa izin untuk melaksanakan solat duha. Hanya saja yang rawan itu saat solat magrib. Hal ini dikarenakan seringnya kegiatan sore itu selesai saat memasuki waktu solat magrib. Setelah kegiatan selesai, urutannya adalah makan malam dulu baru solat. Nah, seringkali waktu solat magrib itu mepet dengan waktu isyanya. Bahkan pernah juga kami sedang solat magrib, dan saat itu adzan isya berkumandang. Jadi mungkin buat temen – temen bisa jadi masukan untuk ke depannya.

Materi
Saat materi adalah saatnya tidur. Eh, maaf salah. Hehe. Soalnya rata – rata gitu sih. Waktu tidur cuma sebentar, terus disuruh belajar. Apalagi setelah binsik siang dan makan siang. itu dapat dikatakan moment yang paling berpotensi untuk tidur. Hehe. Tapi tidak semua juga sih begitu. Masih ada kok yang bisa menahan kantuknya dan menyimak materi dengan baik. pintar – pintar kita aja. Ada yang menyikapinya dengan cuci muka, atau minta tolong bangunin sebelahnya kalau ketiduran dsb. 

Waktu Tidur
Bakal sedikit sekali waktu tidur selama di PUSDIKZI. Setiap hari ada saja kegiatannya yang mengharuskan sampai malam. Bisa jam 10, setengah 11 dsb. soalnya kita kadang pembersihan dulu, ada yang nyuci baju juga. Jadinya tidur itu bisa jam setengah 12, 12 bahkan setengah 1. Belum lagi nanti ada juga ada “Jaga Serambi”.

Mandi
Saya saran sih mandinya cukup satu kali sehari, yaitu saat akan tidur. Soalnya pas pagi itu rasanya seperti dikebut jadinya mepet waktu untuk mandi. Belum lagi antrinya. Saya pribadi memang hanya mandi satu kali sehari saat malam itu. Alhamdulillah PUSDIKZI itu di daerah yang dingin, jadi tidak begitu terasa kalau tidak mandi. Hehe. Kamar mandi juga jangan dibayangkan yang lengkap ada pintunya, seperti kita di rumah atau kos – kosan. Kamar mandinya terbuka, bilik – bilik begitu sih, bersekat. Tetapi tidak ada pintunya. Kecuali untuk wc, pasti adalah itu hehe. Jadi gambarannya seperti di warnet itu, per bilik. Saya tidak tau kalau perempuan seperti apa kamar mandinya.

Jaga Serambi
Jaga serambi dilakukan semua pleton. Tiap pleton bertugas jaga serambi sebanyak satu orang dengan berganti shift. Shiftnya adalah 22.00 – 23.00, 00.00 - 01.00, 01.00 – 02.00, 02.00 – 03.00, 03.00 – 04.00, 04.00 – 05.00 .

Batuk, Pilek, Demam dan Sakit yang Lainnya
Tidak diragukan lagi, padatnya kegiatan di PUSDIKZI dapat melemahkan daya tahan tubuh kita. banyak di antara kami waktu itu mengalami batuk – batuk dan pilek. Apalagi setelah keluar dari PUSDIKZI. Tetapi teman – teman tidak perlu khawatir. Di sana, terdapat KSA (saya tidka tau kepanjangannya, (pokoknya tempat untuk berobat). Saran saya teman – teman bawa saja obat sendiri untuk persiapan. Bisa saja ‘kan teman – teman memiliki kecocokan dengan obat tersendiri.

Kegiatan di Luar PUSDIKZI (Outbond)
Outbond dilaksanakan  di luar PUSDIKZI. Berlangsung 3 hari (Sabtu dan Ahad-Senin), 1 hari itu kita berangkat dan kembali ke PUSDIKZI, sedangkan 2 hari itu menginap di luar. Untuk hari Sabtu kegiatannya adalah melaksanakan permainan dan turun tebing. Itu namanya apa ya... jadi kita itu gantian menuruni papan yang tingginyaaaa...(hem saya tidak tau haha) dengan menggunakan tali dan pengaman. Tidak semua siswa berkesempatan, karena terbatas dengan waktu. Sedangkan di hari Ahadnya adalah survival, navigasi darat, jurit malam dan simulasi tempur.

Survival yang dimaksud berupa sosialisasi untuk bertahan hidup dengan memakan apa pun yang ada di alam. Kita diajarkan cara menangkap ular dan biawak. Selain itu juga diberitau dedaunan yang bisa dimakan dan disimulasikan untuk dimakan. Sedangkan untuk ular dan biawak benar – benar dimakan. Jadi setelah diajarkan cara menangkapnya, hewan – hewan itu disembelih dan dikuliti. Kemudian dibakar tiap – tiap pleton. Sebelumnya ular dan biawak tentunya telah diamankan pihak pelatih/pembina dengan mengikat mulut serta kakinya. Selain itu juga ada kelinci dan belut.

Navigasi darat (Navrat), kita diharuskan berjalan dalam satu kelompok dengan bermodalkan peta dan kompas. Dalam Navrat ini juga diisi dengan jasmil (jasmani militer). Tiap kelompok ada jeda waktunya. Tentunya sebelum berangkat diajarkan terlebih dahulu cara menggunakan kompas dan membaca peta.

Caraka malam, atau kita biasa menyebutnya jurit malam. Awalnya kita diperintahkan untuk membaca pesan dan menghafalkannya. Pesan tersebut hanya boleh disampaikan kepada teman kita, yaitu dengan cara menyebutkan sandi. Bila benar itu teman kita, maka dia akan mengerti sandi yang kita ucapkan. Caraka malam ini dilakukan berpasang – pasangan (2 orang) dengan jeda waktu yang sebentar. Jadi, bisa saja pada awalnya berangkat hanya berdua, tetapi ketika tiba di pos untuk menyampaikan pesan bertambah dengan pasangan yang lain.

Simulasi tempur yang dilakukan adalah dengan bermain paint ball. Awalnya kita akan bermain melawan teman kita satu pleton, lalu regu yang menang akan mewakili pletonnya untuk diadu lagi dengan pleton yang lain.

KESIMPULAN
Saya minta maaf bila ada yang salah dan kekurangan ataupun kelebihan dalam menuliskan kegiatan saya. Apa yang saya tuliskan berdasarkan dengan yang saya alami. Jadi tidak saklek akan begitu juga dengan angkatan selanjutnya.

hem... Jalani saja semua kegiatan yang ada. Nanti bakal ketawa sendiri saat mengingatnya. Bukan untuk diulang sih, hanya sekedar dikenang saja. Pesan saya, bawa peralatan sesuai yang diinstruksikan. Apalagi obat – obatan.hem..bisa juga tambahan sikat dan hanger. Dan yang tidak kalah penting jangan lupa membawa Al Qur’an :).

Jaga kondisi dan tetap semangat.. btw, saya juga masih menjalani diklat prajabatan ini. Tolong doakan saya juga ya bisa lulus dan dapat SK beserta teman – teman angkatan 59 yang lain. 


Pleton saya, 2B
















2 komentar:

Assalamu'alaikum, apakah di diklat militer wajib cukur jenggot??

Mas Ada no wa kah? Mau Tanya tanya

Posting Komentar