18.30 -
bahasaarab
No comments
Pengantar Ilmu Bahasa Arab 4 (Pembagian Fi’il Ditinjau Dari Huruf-Huruf Penyusunnya)
Bila ditinjau dari penyusun hurufnya, fi’il terbagi menjadi 2 yaitu :
1.
Fi’il shahih : fi’il yang huruf penyusunnya tidak mengandung huruf ‘illat (
alif/ا, waw/و, dan ya/ي).
Contoh :
·
كَتَبَ = telah menulis
·
نَظَرَ = telah melihat
2.
Fi’il mu’tal : fi’il yang huruf penyusunnya mengandung salah satu atau lebih
dari huruf ‘illat.
Contoh :
·
صاَمَ = telah berpuasa. (mengandung huruf ‘illat
berupa alif/ا).
·
وَجَدَ = telah mendapatkan. (mengandung huruf ‘illat
berupa waw/و).
·
رَضِيَ = telah meridhai.
(mengandung huruf ‘illat berupa ya/ي)
Alif yang dimaksud pada huruf ‘illat ini berbeda dengan hamzah.
Alif (ا) bukanlah hamzah (ء). Perbedaanya, secara sederhana dapat kita
katakan alif yang berharakat itu adalah hamzah. Sedangkan untuk alif tidak
berharakat. Fungsinya hanya sebagai huruf mad, memanjangkan kata. Contoh :
qoola/ قاَلَ
(fi’il mu’tal). Sedangkan contoh untuk penggunaan hamzah adalah kata akala/ اَكَلَ. Kata akala mengandung huruf hamzah, karena
memiliki harakat fathah dan kata akala/ اَكَلَ termasuk fi’il shahih.
Manfaat mengetahui Fi’il Shahih atau Mu’tal.
Dengan mengetahui mana yang termasuk fi’il shahih dan mu’tal, maka
kita dapat mengetahui bentuk tasrifnya. Hal ini dikarenakan tasrif fi’il shahih
dengan fi’il mu’tal berbeda. Adapaun tasrif di sini maksudnya yaitu perubahan
kata.
Contohnya kataba/
كَتَبَ
tiga-tiganya berharakat fathah dan termasuk fi’il madhy. Apabila kita ingin
merubahnya menjadi fi’il mudhari’ kita tinggal menambahkan huruf ya,
mensukunkan huruf kaf dan merubah harakatnya menjadi dhammah. Sehingga menjadi يَكْتُبُ /yaktubu. Sedangkan untuk fi’il mu’tal berbeda antara
satu kata dengan kata lainnya. Bahasa mudahnya fi’il shahih sudah memiliki
aturan baku dalam perubahan katanya. Sedangkan untuk fi’il mu’tal tidak ada dan
akan banyak hafalan apabila kita ingin merubah bentuknya.
Demikian pelajaran kita kali ini. Sebagai pemula yang kita perlu
tau adalah sampai di sini. Walaupun memang nanti masing-masing fi’il shahih dan
mu’tal ini terbagi lagi. Tapi itu nanti insyaAlloh kita pelajari. Mudah-mudahan
bermanfaat, sumber utama dari audio pelajaran “BISA” dan buku “Sharaf untuk
Pemula”. Mohon maaf apabila ada kesalahan.
0 komentar:
Posting Komentar