Kamis, 04 Februari 2016

Pengantar Ilmu Bahasa Arab 3 (Ciri-ciri Fi’il, Isim dan Huruf)



Sebagai pemula, tentu perbendaharaan kata kita masih sedikit. Tentunya hal ini akan menyulitkan kita untuk menentukan mana yang termasuk fi’il, isim atau huruf. Tetapi, tanpa mengetahui maknanya pun kita dapat membedakannya dengan ciri-ciri yang dimiliki merek
a.
1.    Fi’il.
·         Didahului huruf qod (قَدْ ). Huruf Qod memiliki arti sungguh bila setelah huruf ini berupa fi’il madhy. Tetapi apabila setelah huruf Qod adalah fi’il Mudhari’ apa artinya menjadi terkadang. Semua kata yang didahului huruf Qod sudah pasti fi’il.
Contoh: Ayat pertama surat Al Mu’minun.

 

Kata فْلَحَ أ adalah fi’il.

·         Didahului oleh huruf sa (سَ) yang artinya akan. Maka, semua kata yang didahului sa merupakan fi’il.
Contoh : - Kata dalam surat An naba, yaitu  



Maka kata   merupakan fi’il.
           
-  Potongan surat Al baqarah ayat 142   maka kata   adalah fi’il.

·         Didahului huruf saufa (سَوْفَ) yang berarti akan. Akan yang dimaksud di sini adalah yang masih belum ditentukan waktunya. Misalnya ada yang bertanya “kapan mau ke rumah?” maka bila kita menjawabnya “kapan-kapan”, maka kita gunakan saufa. Tetapi bila jawabnya “insyaAllah besok” maka yang kita gunakan adalah sa.
Contoh ayat dalam Surat At takasur   . Maka kata merupakan fi’il.
·         Diakhiri ta ta’nits(تْ) yaitu huruf ta yg berharakat sukun.
Contoh . Karena berakhiran ta ta’nits maka kata   termasuk fi’il.

2.    Isim
·       Berawalan Al (ال). Contoh kalimat bismillahirrahmaanirrahim.

Kata   ar rahman dan ar rahim adalah isim. Contoh lainnya
 karena berawalan al maka juga termasuk isim.
·         Bertanwin. Semua harakat, baik dommah tain, fathah tain atau kasrah tain. Contohnya  surat al fath ayat 29 . Maka kata   merupakan isim.

·         Didahului huruf jar. Yang dimaksud huruf jar adalahhuruf yang membuat kata setelahnya berharakat kasroh. Walaupun memang nanti setelah kita belajar lebih jauh huruf jar tidak selamanya membuat kata setelahnya berharakat kasroh. Tetapi sebagai pemula cukup ini yang kita pahami terlebih dahulu, yaitu membuat kata setelahnya berharakat kasrah. Huruf-huruf jar diantaranya adalah sebagai berikut.

-        Min (مِنْ )= dari yang menjelaskan tentang jarak. Misal “saya datang dari Mekah”. Maka dipakai kata min.
Contoh : . Maka kata merupakan isim.
-       Ila ( إلى) = ke.
Contoh : .
-       ‘an( عَنْ ) = dari yang bukan jarak. Misalnya “saya mendengar dari aisyah” atau “Saya melempar panah dari busur”.
Contoh :   kata solati merupakan isim.
-       ‘ala  عَلَى = di atas
Contoh :
-       fii فِى = di atau di dalam
Contoh : . Kata   isim.
-       bi بِ = dengan
Contoh :   kata merupakan isim.
-       ka كَ  = seperti
-       li لِ = untuk, bagi.
Contoh : 
Sebenarnya masih ada huruf jar yang lain. Tetapi yang di atas ini merupakan huruf-huruf yang sering muncul di Al Qur’an dan hadits.
3.    Huruf
Tidak memiliki ciri. Justru dengan adanya huruf inilah yang dapat menjadi ciri isim atau fi’il. Hal yang dapat kita pahami adalah tersusun dari 1, 2, atau 3 huruf. Sedangkan ciri dari maknanya adalah yang tidak menunjukkan nama ataupun benda. Artinya selain ciri-ciri yang dimiliki isim dan fi’il pasti dia huruf.

Sebagai penutup, hal yang perlu kita ingat adalah apabila kita menemui ciri-ciri fi’il seperti penjelasan di atas maka dia fi’il. Tetapi, fi’il dapat berdiri sendiri tanpa ada cirinya. Tidak semua fi’il memiliki ciri. Misalnya   . Kata   merupakan fi’il tetapi tidak datang dengan ciri yang kita bahas di atas. Begitu juga dengan   kata   juga merupakan fi’il.
Begitu juga dengan isim. Semua kata yang memiliki ciri isim pasti dia isim. Tetapi tidak semua isim datang dengan cirinya. Bila dia memiliki ciri pasti dia isim.

Demikian pelajaran terakhir tentang pengantar ilmu bahasa Arab. Semoga bermanfaat. Mohon maaf bila ada yang salah.

Sumber contoh copas tulisan arab : http://www.quran30.net/2012/08/surat-al-falaq.html

Sumber utama : audio yayasan Bisa.

0 komentar:

Posting Komentar