18.53 -
bahasaarab
No comments
Pengantar Ilmu Bahasa Arab 3 (Ciri-ciri Fi’il, Isim dan Huruf)
Sebagai pemula, tentu perbendaharaan kata kita masih sedikit.
Tentunya hal ini akan menyulitkan kita untuk menentukan mana yang termasuk
fi’il, isim atau huruf. Tetapi, tanpa mengetahui maknanya pun kita dapat
membedakannya dengan ciri-ciri yang dimiliki merek
a.
a.
1.
Fi’il.
·
Didahului huruf qod
(قَدْ ). Huruf Qod memiliki
arti sungguh bila setelah huruf ini berupa fi’il madhy. Tetapi apabila setelah
huruf Qod adalah fi’il Mudhari’ apa artinya menjadi terkadang. Semua kata yang
didahului huruf Qod sudah pasti fi’il.
Contoh: Ayat pertama surat Al Mu’minun.
Kata
فْلَحَ أ adalah
fi’il.
·
Didahului oleh huruf
sa (سَ) yang artinya akan. Maka, semua kata yang
didahului sa merupakan fi’il.
Contoh : - Kata dalam surat An naba, yaitu
Maka kata
merupakan fi’il.
- Potongan surat Al baqarah ayat 142
maka
kata
adalah fi’il.
·
Didahului huruf
saufa (سَوْفَ) yang berarti akan. Akan yang dimaksud di
sini adalah yang masih belum ditentukan waktunya. Misalnya ada yang bertanya
“kapan mau ke rumah?” maka bila kita menjawabnya “kapan-kapan”, maka kita
gunakan saufa. Tetapi bila jawabnya “insyaAllah besok” maka yang kita gunakan
adalah sa.
Contoh ayat dalam Surat At takasur
. Maka
kata
merupakan fi’il.
·
Diakhiri ta ta’nits(تْ) yaitu huruf ta yg berharakat sukun.
Contoh
. Karena berakhiran ta ta’nits maka kata
termasuk
fi’il.
2.
Isim
·
Berawalan Al (ال). Contoh kalimat bismillahirrahmaanirrahim.
Kata
ar
rahman dan ar rahim adalah isim. Contoh lainnya
karena
berawalan al maka juga termasuk isim.
·
Bertanwin. Semua harakat, baik dommah tain, fathah tain atau kasrah tain. Contohnya
surat al fath ayat 29
. Maka kata
merupakan
isim.
·
Didahului huruf jar. Yang dimaksud huruf jar adalahhuruf yang membuat kata
setelahnya berharakat kasroh. Walaupun memang nanti setelah kita belajar lebih
jauh huruf jar tidak selamanya membuat kata setelahnya berharakat
kasroh. Tetapi sebagai pemula cukup ini yang kita pahami terlebih dahulu, yaitu
membuat kata setelahnya berharakat kasrah. Huruf-huruf jar diantaranya adalah
sebagai berikut.
-
Min (مِنْ )= dari yang menjelaskan tentang jarak. Misal “saya datang dari
Mekah”. Maka dipakai kata min.
Contoh :
. Maka kata
merupakan isim.
-
Ila ( إلى) = ke.
Contoh :
.
-
‘an( عَنْ ) = dari yang bukan jarak. Misalnya “saya
mendengar dari aisyah” atau “Saya melempar panah dari busur”.
Contoh :
kata
solati merupakan isim.
-
‘ala عَلَى = di atas
Contoh :
-
fii فِى = di atau di dalam
Contoh :
. Kata
isim.
-
bi بِ = dengan
Contoh :
kata
merupakan isim.
-
ka كَ = seperti
-
li لِ = untuk, bagi.
Contoh :
Sebenarnya masih ada huruf jar yang lain. Tetapi yang di atas ini merupakan
huruf-huruf yang sering muncul di Al Qur’an dan hadits.
3.
Huruf
Tidak memiliki ciri. Justru dengan adanya huruf inilah yang dapat
menjadi ciri isim atau fi’il. Hal yang dapat kita pahami adalah tersusun dari
1, 2, atau 3 huruf. Sedangkan ciri dari maknanya adalah yang tidak menunjukkan
nama ataupun benda. Artinya selain ciri-ciri yang dimiliki isim dan fi’il pasti
dia huruf.
Sebagai penutup, hal yang perlu kita ingat adalah apabila kita
menemui ciri-ciri fi’il seperti penjelasan di atas maka dia fi’il. Tetapi, fi’il
dapat berdiri sendiri tanpa ada cirinya. Tidak semua fi’il memiliki ciri. Misalnya
. Kata
merupakan
fi’il tetapi tidak datang dengan ciri yang kita bahas di atas. Begitu juga
dengan
kata
juga
merupakan fi’il.
Begitu juga dengan isim. Semua kata yang memiliki ciri isim pasti
dia isim. Tetapi tidak semua isim datang dengan cirinya. Bila dia memiliki ciri
pasti dia isim.
Demikian pelajaran terakhir tentang pengantar ilmu bahasa Arab. Semoga bermanfaat. Mohon maaf bila ada yang salah.
Sumber contoh copas tulisan arab : http://www.quran30.net/2012/08/surat-al-falaq.html
Sumber utama : audio yayasan Bisa.
0 komentar:
Posting Komentar