01.34 -
travelling
No comments
Gunung Buthak, Pendakian Pertama di Awal Tahun 2017
Gunung Buthak berdampingan dengan
Gunung Panderman di Batu. Untuk mendakinya, dapat melalui Kota Blitar atau Kota
Batu. Pada pendakian ini, kami menempuhnya melalui jalur di Kota Batu. Sedikit
cerita, awalnya kami ingin mendaki Gunung Welirang. Tetapi setelah menghubungi
contact person pos penjagaan Gunung Welirang, bapak yang menjaga pos tersebut
mengatakan bahwa jalur pendakian Welirang ditutup. Jadilah kami mencari gunung
lain dan diputuskanlah Gunung Buthak ini. Untuk contact personnya sendiri, tidak dapat dihubungi (yang ada di internet).
Tetapi kami tetap datang ke sana mengingat Gunung Buthak memiliki typical
seperti Gunung Panderman yang tidak ‘berbahaya’ untuk didaki.
Peta gunung buthak |
Jumat, 6 Januari 2016 @Kosan
Farid+Misbah, Gebang, Surabaya
20.00 WIB
Kami melakukan packing, karena
tas carrier baru saya bawa saat berkumpul. Selain itu juga melengkapi kebutuhan
yang belum seperti logistik. Adapun peralatan lain seperti nesting, kami
mencuci terlebih dahulu karena saat meminjam keadaannya memang masih kotor dan
baru kami cuci saat malam itu berkumpul.
22.00 WIB
Setelah semua kebutuhan terpenuhi
dan packing, kami pun berangkat ke Kota Batu. Check poin kami di
Masjid Cheng Ho, Pandaan. Waktu tempuh ke sana adalah satu jam, mungkin karena
sudah malam dan jalanan tidak begitu ramai. Di sana, kita bisa sejenak
meregangkan otot atau kalau ingin buang air dan semisalnya bisa dilakukan.
Alhamdulillah, masjidnya tidak dikunci dan masih ada bapak-bapak yang berjaga.
Sabtu, 7 Januari 2016
00.30 WIB @Alun-Alun Batu
Semula kami putuskan untuk tidur
di masjid Alun-Alun Batu (saya lupa namanya), tetapi ternyata masjidnya ditutup
dan tidak bisa bermalam di sana. Kami pun bertanya kepada petugas jaganya, kata
bapaknya lurus masih dari arah sana kita akan menemui masjid yang dapat kita
menginap/tidur di sana.
Kami pun melanjutkan perjalanan.
Tetapi sebelumnya kami membeli makan terlebih dahulu dan dibungkus untuk
dimakan saat paginya. Di alun-alun sendiri banyak yang berjualan, jadi kita
dapat memilih sesuai selera.
@Masjid Brigjen Soegiyono
Masjid Brigjen Soegiyono |
Balai Kota Batu, Bersebelahan dengan Masjid |
Salah Satu Anggota Kami yang Tidur di Pelataran Masjid |
06.24
Setelah tidur, salat subuh dsb.
kami melanjutkan perjalanan ke pos pendakian. Waktu tempuh dari masjid menuju
pos pendakian adalah 20-30 menit. Di perjalanan, kami sempat membeli sayur untuk
tambahan logistik. Akses jalan menuju pos pendakian beraspal, dan ketika hampir
sampai di posnya jalurnya berganti paving.
Beli Sayur Dulu.... |
Foto dulu yang habis beli sayur :p |
07.10 @Pos Perizinan
Pendakian yang sebenarnya kami
mulai. Sebelumnya kami sempat berfoto terlebih dahulu di papan instagram. Tidak
lupa pula kami berdoa untuk keselamatan selama perjalanan. Bagi yang membawa
motor, di sinilah batas terakhir mengendarainya. Motor harus diparkirkan di pos
perizinan ini.
Pos perizinan, di sini parkir motornya |
Kita juga bisa berfoto di sini...ciyeee senyum dulu dong. hehe |
Setelah satu jam perjalanan, kita
akan menemukan tempat datar. Di sana, kita dapat mendirikan tenda (kalau
ingin). Space di tempat itu adalah dua tenda. Track yang ditempuh
merupakan tanah yang terjal. Selama pendakian, jalanan terus menanjak. Ada
memang track yang landai, tetapi itu hanya sedikit.
Tempat datar yang dimaksud |
Masih menanjak bung... |
Pada awal pendakian track tidak
begitu curam. ada tiga “pos” atau camp di Gunung Buthak ini. Camp 1, akan kita
temui sebelum jalanan mulai menanjak. Sedangkan camp 2 kita temui saat kita
telah memasuki track yang lebih curam. Jadi bagi teman-teman yang
kelelahan dan ingin mendirikan tenda dapat dilakukan di Camp 2 ini.
Tetapi, saran saya mending langsung diteruskan saja perjalanan hingga ke camp yaitu savana. Karena tanggung memang kalau bermalam di camp 1 dan 2. Mungkin tempat itu bisa dipakai untuk istirahat sejenak. Sebenarnya untuk lahan datar tidak hanya itu, masih ada bebrapa lagi tempat datar yang bisa kita jadikan tempat istirahat dan mendirikan tenda.
Selama perjalanan kita juga akan
melewati hutan hujan tropis. Jadi kita tidak akan merasa kepanasan saat
mendaki. Walaupun memang tidak sepenuhnya hutan hujan tropis itu kita lewati.
Sesekali juga terdengar kicauan burung. Kami pun sempat bertemu dengan orang
yang menangkap burung saat perjalanan turun.
Awal dari "tanjakan tiada akhir". Setelah ini jalanan akan menanjak terusss..hem.. sekitar 3 jam kalau tidak salah |
Tetapi, saran saya mending langsung diteruskan saja perjalanan hingga ke camp yaitu savana. Karena tanggung memang kalau bermalam di camp 1 dan 2. Mungkin tempat itu bisa dipakai untuk istirahat sejenak. Sebenarnya untuk lahan datar tidak hanya itu, masih ada bebrapa lagi tempat datar yang bisa kita jadikan tempat istirahat dan mendirikan tenda.
Tidak ada tulisan "camp" sih, tapi ini dapat dijadikan tempat mendirikan tenda |
Setelah sekian lama berjalan dan
merasa ini “tidak berujung” maka kami putuskan untuk memecah kelompok. Dua
orang jalan duluan untuk mendirikan tenda dan 3 lainnya di belakang menyusul
karena memang kami bukan pendaki professional yang memiliki ketahanan yang
sama. cuaca saat itu pun juga hujan, dan ada salah seorang dari kami yang belum
terbiasa mendaki karena ini pendakian pertamanya. Hal itulah yang membuat kami
memecah kelompok, tetapi tetap harus ada yang terbiasa mendaki dari 3 orang
yang tertinggal itu.
Suasana pegunungan yang berkabut |
Kalau sudah sampai sini kira-kira 1 jam lagi tiba di savana..hem... kalau saya tidak salah ingat.hehe |
15.10 @Savana
Akhirnya track “tak
berujung” itu pun berakhir juga. Teman-teman yang telah tiba duluan mendirikan
tenda, dan dibantu dengan teman yang datang belakangan. Setelah tenda berdiri,
kami menata isi tenda dengan matras dan sleeping bag karena tidak semua dari
kami membawanya. Kemudian dilanjutkan dengan menata tas-tas kami. Setelah itu,
kami memasak. Sebelumnya salat dzuhur dan ashar terlebih dahulu. Selama
menunggu masakan, kami bergantian mendirikan salat magrib-isya.
Savana gunung buthak |
Alhamdulillah makan dengan lahap :D |
Subuh
Saya tidak ingat waktu itu pukul
berapa, yang jelas adzan subuh di hp sudah terdengar dan kami masih tidur.
Tetapi tetap, kami bangun dan salat subuh. Setelah itu kami memasak minuman
hangat dan mie.
Puncak Gunung Buthak, 2868
mdpl
Matahari sudah terbit, persiapan muncak.. |
Pendakian dari savana menuju
puncak sekitar 40 menit. Kondisi puncak pun cukup luas dan datar, bisa
dijadikan lapangan upacara saat 17 Agustus. Rasanya terbayar sudah segala
perjuangan bila telah mencapai puncak. Pemandangan yang disajikan serasa
menjadi “obat” penat selama ini.
Puncak buthak, cukup luas kan... |
Kita juga jadi seperti "di atas awan" |
INFO TAMBAHAN
Sumber Air
Kita tidak perlu khawatir
kehabisan air, asalakan persediaan cukup dapat kita isi lagi saat tiba di
savana. Memang selama pendakian sumber air hanya terdapat di savana. Tetapi
dengan membawa 4-5 botol dari pos perizinan insyaAlloh itu sudah cukup untuk
persediaan air minum ke savana (pengalaman kami).
Sampah yang Ditinggalkan
Miris sekali rasanya, ketika
pendakian kami menemukan sejumlah sampah. Ada beberapa titik tempat
berkumpulnya sampah, seakan-akan itu Tempat Penampungan Sementara (TPS). Bagi
kalian yang mendaki tolong sampahnya jangan lupa dibawa turun ya....
Kalau bisa, pastikan dulu sebelum
melakukan pendakian jalurnya memang dibuka. Untuk Gunung Buthak/Panderman ini
teman-teman bisa menghubungi ini 082333 313 662.
Rumah yang ada di pos perizinan, di situ ada tertempel contact personnya |
Biaya Pendakian
Berikut rincian biaya yang kami
keluarkan selama pendakian
-----Pribadi
Tiket masuk : Rp 7.000/orang
Parkir Motor : Rp 10.000
Bensin :..............
------Kelompok
Total urunan yang harus kami
bayar sebesar Rp36.000 . Rincian perlengkapan kelompok yang kami sewa adalah
Kompor 1
Sleeping bag 1
Logistik, tolak angin.
gak begitu rinci sih. Sebenarnya itu lebih dari Rp 36.000 urunannya, tetapi karena ada anggota yang bersedekah jadi lebih murah. hehe. Semoga berkah ya.. :)
Foto-foto yang Lain
Penutup
jadiii..kapan kita naik bareng lagi? semoga bisa naik bareng lagi ya.. :)hehe
Foto-foto yang Lain
Walau sarungan tetap ganteng dong..wkwk :p |
Istirahat dulu |
Ceritanya nyiapain masakan nii.. |
Gak nanjak terus sih, ada juga datarnya. |
Jalur untuk muncak |
Yuk, makan dulu.. :D |
Kalau dari sini kaya ranu kumbolo kan..? |
Hem..ini juga mirip sama pas di padang lavendernya semeru |
Penutup
jadiii..kapan kita naik bareng lagi? semoga bisa naik bareng lagi ya.. :)hehe
0 komentar:
Posting Komentar