Rabu, 18 November 2015

ODOJ (One Day One Juz)

yang saya tulis ini merupakan pertanyaan yang muncul dalam salah satu grup wa tentang ODOJ.

"gabung odoj yuk teman-teman"
"dapet apa kalo ikut itu?"
"dapet pahala"
"bisa lebih istiqomah"
"odoj?"
"kalo asal lapor khatam padahal durung(belum) baca piye(gimana)?"
"kalo ikut odoj berasa tilawah dikejar-kejar dedlen dan malah nda (tidak) bisa tadabbur artinya, piye (gimana)?" 


mungkin itulah beberapa komentar dan pertanyaan teman-teman seputar ODOJ. Nah, untuk mari kita bahas satu per satu. 

Sebenernya tidak masalah kalo bisa odoj dengan tartil dan terjemahnya.
Tidak dengan terjemah pun tidak apa-apa. Itu jauh lebih baik dari tidak membaca Al Qur'an sama sekali pada hari itu.
Pertama tama, untuk penjelasan odoj dulu. (mungkin ada yg belum tau).

Terkait odoj, intinya kita diharuskan membaca satu juz dalam saru hari . Setelah selesai kita akan laporan di grup tersebut. Bagi yg belum laporan, akan ditagih oleh admin/pj nya. Terkait teknis membaca kapan, di mana itu terserah asalkan dalam satu hari itu selesai satu juz. Pun juga mau dibaca lengkap dengan terjemah dan tafsirnya tidak ada masalah, yang penting selesai  satu juz dalam satu hari

Kalo terkait pro kontra sih netral aja mah hehe.
Tapi mungkin ada poin plus dan minusnya juga. Ini berdasarkan pemahaman dan pendapat pribadi penulis.

Plusnya : jadi membiasakan diri untuk selalu membaca Al Qur'an setiap harinya. Apalagi kalo gabung di grup odoj , jd diingatkan untuk baca karena boleh jdsaking sibuknya jadi terlupa untuk membaca Al Qur'an. Dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah saw. Beliau berkata, "puasalah 3 hari dalam satu bulan." Aku berkata, "aku mampu untuk lebih banyak dr itu, wahai Rasulullah." Namun beliau tetap melarang, hingga akhirnya beliau mengatakan, "puasalah sehari dan berbukalah sehari, dan bacalah Al Qur'an (khatamkanlah) dalam sebulan." Aku mampu lebih dari itu, wahai rasulullah?" Beliau terus melarang hingga batas tiga hari. (HR.bukhari). selain itu, bagi teman-teman yang masih kurang semangatnya untuk membaca Al Qur'an dapat menyiasatinya dengan ikut ini. Harapannya dapat ikut termotivasi. Tapi bukan berarti semua yang ikut odoj itu masih lemah dalam hal semangat baca Qur'annya loh...

Minusnya : karena ditarget begitu seringkali tidak mengerti apa yg dibaca. Padahal Al Qur'an hanya akan jadi petunjuk bila memang kita mengerti 'kan? (Dalam suatu khutbah pernah disinggung). Tapi bisa disiasati dengan membaca + artinya. Hanya saja, sering tidak sempat denga aktivitas yang ada. Maksudnya adalah bila membaca dengan terjemahnya tidak dapat selesai satu juz dalam satu hari bila kita juga beraktivitas normal seperti kuliah, bekerja, dsb. (pengalaman pribadi).Selain itu kalau temen-temen menghafal Al Qur'an, sulit untuk istiqomah satu juz sehari karena konsentrasi terpecah antara muroja'ah (mengulang hafalan), hafalan baru dan odoj (pengalaman juga).  

Tetapi poin pentingnya adalah kita tidak usah mempermasalahkan harus odoj atau tidak. yang perlu dipermasalahkan justru mereka yang sampai detik ini belum ada membaca Al Qur'an.

Membaca Al Qur'an itu baik, memahaminya pun juga baik. Tapi bukan berrti ketika kita membaca dan tidak paham akan menggugurkan kebaikan dalam membaca Al Qur'an.  "Barangsiapa yg membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya kebaikan sepuluh kali lipat, aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, Min satu huruf." (HR. Tirmidzi)

Demikian tulisan penjelasan terkait odoj. sebisa mungkin saya berada dalam posisi netral, mudah mudahan juga saat terbaca begitu adanya. Tujuan saya bukanlah untuk menggiring opini teman-teman untuk odoj atau tidak, tetapi untuk pemahaman yang lebih baik dan yang terpenting adalah selalu membaca Al Qur'an lah poin terpentingnya.

semoga Alloh kita selalu diberi petunjuk oleh Alloh untuk selalu berada di jalan yang diridoi-Nya. aamiin

0 komentar:

Posting Komentar