19.03 -
serba - serbi perkuliahan
No comments
Hujan Asam
Apa itu hujan asam? Jika ditanya seperti itu maka jawab kita pada
umumnya adalah hujan yang asam. Lantas, kalau dilanjutkan dengan pertanyaan
“mengapa tidak ada hujan basa?” hujan itu dikenal hanya 2, yaitu hujan asam dan
hujan tidak asam/normal. Dikatakan hujan asam jika pH < 5,6. Karena bila
hujan normal pun pH sudah mencapai 5,6. Tidak pernah terjadi namanya hujan
basa. Hujan basa terjadi hanya jika ada suatu kawasan industri yang mana
industri tersebut menghasilkan gas buang berupa NH3, atau gas lain yang bersifat
basa. Maka daerah sekitar itu berpotensi untuk menghasilkan hujan basa. Tetapi
lingkup ruang hujan basa ini sempit, paling – paling sekitar pabrik itu saja.
Dan itu harus dihasilkan gas yang bersifat basa.
Jika terjadi hujan
biasa, pH nya juga 5,6. Ini berarti keadaan tersebut sudah asam. Pertanyaannya,
mengapa demikian? pH menjadi asam bisa karena ada pencemar yang menyebabkan
asam. Tetapi bagaimana bila tidak ada pencemar, mengapa pH tetap asam?
jawabannya adalah karena berikatan dengan CO2. CO2 membuat H2O menjadi H2CO3.
Bila CO2 di udara kadarnya 300 ppm dan berikatan dengan H2O, reaksinya adalah
sebagai berikut : H2O + CO2 -> H2CO3 . H2CO3 inilah yang menyebabkan pH air
hujan biasa menjadi 5,6. Kalaupun tidak
ada partikulat bila air hujan ditampung pHnya tetap 5,6.
Semua ini terjadi bukan
karena kebetulan,tetapi ada yang mengatur yaitu Sang Pencipta, Allah SWT. Air
merupakan sumber utama. Air berfungsi untuk menjaga produsen, yang mana dengan
adanya produsen barulah kita gunakan air itu untuk mandi, minum,dsb. Tapi yang
pertama itu adalah kebutuhan produsen dulu,karena kita sebagai konsumen tanpa
produsen tidak akan bertahan hidup.
Produsen membutuhkan
unsur hara untuk hidup, unsur hara tersebut hanya dapat diserap jika pH 5,6.
Bila pH netral, maka logam ataupun mineral yang ada tidak bias larut apalagi
dalam keadaan basa. Tentunya produsen jadi tidak dapat menyerap unsur hara. Pun
demikian jika pH < 5,6. Semakin asam maka untuk larutnya mineral semakin
kuat sehingga tidak dapat juga diserap oleh produsen. Mineral atau unsur hara
akan larut terlebih dahulu tanpa sempat untuk diserap produsen. Itulah mengapa
kita harus bersyukur. Air hujan saja di-setting
oleh Allah untuk menjadi asam (pH 5,6) agar kita dapat bertahan hidup. Dan
ini juga menunjukkan kebesaran dan betapa Allah Maha Kuasa. Tentunya
kita harus selalu bersyukur kepada Allah SWT akan nikmat-Nya yang tak terhingga
ini.
Sumber : kuliah Pencemaran Udara, oleh Abdu F. Assomadi
Sumber : kuliah Pencemaran Udara, oleh Abdu F. Assomadi